Adanya tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang yang menewaskan ratusan orang didalam stadion usai pertandingan Arema FC melawan Persebaya pada Sabtu (1/10) malam menjadi duka mendalam bagi dunia sepakbola Indonesia.
- Rekor Tak Terkalahkan Terhenti, Persiba Buyarkan Hadiah Ulang Tahun Denny Rumba
- Modal Tuan Rumah, Persiku Kudus Sesumbar Menangi Liga 3 Nasional
- Tapak Suci 039 Kota Pekalongan Siap Cetak Generasi Berprestasi dan Berakhlak
Baca Juga
Peristiwa tersebut membuat PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) menunda semua pertandingan Liga 1 hingga dua minggu kedepan.
General Manager PSIS Semarang, Wahyu Winarto menyayangkan kejadian di stadion Kanjuruhan tersebut. Melalui kejadian tersebut ia meminta agar PSSI dan PT LIB bisa membenahi beberapa komponen penting sebelum pertandingan Liga 1 digelar kembali, salah satunya adalah jam tayang pertandingan.
Menurutnya, pertandingan bisa dilakukan pada sore hari dan selesai maksimal pada pukul 19.00. Ia berharap PSSI dan PT LIB bisa memahami hal tersebut.
"Selama ini kan pertandingan besar memang sudah biasa tayang jam 20.30 WIB. Tapi kita melihat kondisi di dalam dan di luar lapangan juga. Suporter itu kasihan kalau harus pulang lebih malam," ujar Liluk, sapaan akrabnya, saat ditemui RMOLJateng, Rabu (5/10).
Dari tragedi terebut, Liluk berharap bisa dijadikan pelajaran berharga bagi semua pihak termasuk para suporter. "Bukan hanya klub, tapi juga suporter, panitia pelaksana, dan petugas keamanan. harapan kami ada regulasi baru yang bisa memberikan solusi terhadap kejadian seperti yang masih mungkin akan terjadi lagi," paparnya.
Pria yang juga wakil ketua DPRD Kota Semarang ini juga menyoroti masalah regulasi pengamanan di stadion jika sewaktu-waktu terjadi kerusuhan para suporter. Ia menekankan jika petugas keamanan harus tetap mematuhi peraturan pengamanan didalam stadion. Pasalnya memang sudah ada aturan agar tidak memakai gas air mata dan seharusnya petugas bisa mengantisipasinya dengan cara lain.
"Panpel pun harus memastikan keluar masuk penonton harus baik aksesnya dan sesuai kapasitas kursi," ungkapnya.
Lebih lanjut, dengan adanya penundaan Liga 1 untuk sementara waktu ini, pihaknya mengaku telah menyerahkan semua keputusanmu kepada PT LIB apakah nantinya akan dilanjut lagi setelah ditunda selama dua minggu akan diberhentikan hingga proses pengusutan tragedi Stadion Kanjuruhan selesai.
"Kami di PSIS akan tetap berlatih dan jeda dua minggu kami pakai untuk pembenahan fisik. Kami tidak mau berandai-andai, tapi tetap fokus pada kelanjutan kompetisi," pungkasnya.
- Sukun U23 League: PS Klumpit Makin Tak Tergoyahkan di Posisi Teratas Klasemen Sementara
- Peparnas XVII Resmi Ditutup, NTT-NTB Jadi Tuan Rumah Di Tahun 2028
- Senam Aisyiyah Bahagia, Berolahraga Plus Syiar Islam