Kemarau panjang yang terjadi di Grobogan Jawa Tengah sejak 6 bulan lalu membawa berkah tersendiri bagi warga sekitar sungai Tuntang di Gubug Grobogan.
- TPID Jawa Tengah Siapkan Empat Kunci Pengendali Inflasi
- SIG Berangkatkan 600 Peserta Mudik Bersama BUMN 2023 ke Jawa Tengah dan Jawa Timur
- Terus Melayani di Tengah Sepi, Mengabdi hingga Pandemi Pergi
Baca Juga
Warga memanfaatkan momen tersebut untuk menambang pasir Sungai Tuntang yang airnya surut akhir-akhir ini. Pasir yang dikumpulkan akan dijual untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.
Begitulah aktivitas sebagian warga Desa Gelapan Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan Jawa Tengah yang tinggal di tepi sungai tuntang. Di tengah musim kemarau dimana sawah tidak bisa ditanami, warga menyambung hidup dengan surutnya sungai Tuntang.
Untuk menambang pasir, warga menggunakan dua perahu yang terbuat dari lembaran besi dan kayu. Mereka menyusuri Sungai Tuntang sejauh satu kilometer menuju lokasi sungai yang banyak terdapat pasir.
Setelah sampai di lokasi, mereka kemudian menghentikan perahunya dan mulai mengambil pasir dengan cara menyelam ke dasar sungai. Beralatkan sekop dari plat besi mereka mengumpulkan paskir hingga memenuhi perahu mereka.
Tak jarang mereka harus menahan nafas hingga satu menit agar pasir dari dasar sungai tuntang tersebut bisa terangkat di atas perahu.Dalam sehari mereka mampu bolak balik tiga hingga empat kali.
Salah satu penambang pasir Pajiyo mengaku, pasir hasil tambang dikumpulkan ke pengepul. Untuk satu perahu pasir dihargai Rp 100 ribu, hasilnya kemudian dibagi empat orang setiap satu perahu.
"Dari hasil tambang, rata rata setiap orang mendapatkan hasil Rp 50 hingga Rp 100 ribu perhari, tergantung sepi ramainya pesanan pasir. Meski tak banyak, hasilnya bisa dibawa pulang untuk keluarga," ucapnya, Minggu (8/10).
Oleh pengepul, harga satu truk pasir dijual sebesar Rp 200 ribu. Rata - rata keuntungan jual pasir tersebut sekitar Rp 20 -50 ribu per satu truk pasir.
"Sisa untuk setelah digunakan untuk membayar warga yang ikut menambang pasir, pengepul biasanya masih untung sekitar Rp 50 ribu," ungkap Sholikin salah satu pengepul pasir sungai Tuntang tersebut.
- Pertamina: Terjadi Perubahan Pola Konsumsi di Jateng-DIY saat Momen Nataru
- Terobos Cuaca Ekstrem, Pertamina Patra Niaga Kirim BBM ke Karimunjawa pakai Kapal Perang
- Sekitar 40 Ribu Penumpang Sudah Mendarat di Bandara Ahmad Yani Semarang