Mantan Ketua GP Anshor Karanganyar Mendaftar Sebagai Bacalon Bupati Karanganyar Melalui PKB

Mantan Ketua GP Anshor, Dwi Susilarto (Berkemeja Putih Dan Berpeci) Mendaftar Sebagai Bacalon Bupati Karanganyar Melalui PKB. Dian Tanti Burhani/RMOLJawaTengah
Mantan Ketua GP Anshor, Dwi Susilarto (Berkemeja Putih Dan Berpeci) Mendaftar Sebagai Bacalon Bupati Karanganyar Melalui PKB. Dian Tanti Burhani/RMOLJawaTengah

Dewan Pengurus Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) resmi membuka penjaringan calon kepala daerah untuk Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Karanganyar 2024. 


Penjaringan calon kepala daerah mulai dibuka tanggal 5 Mei (05/05) sampai akhir Juni. Hal tersebut sesuai instruksi Dewan Pimpinan Partai (DPP) PKB, Desk Pilkada membuka pendaftaran untuk umum. 

Hari ini, mantan Ketua Gerakan Pemuda (GP) Anshor selama 13 tahun, Dwi Susilarto, secara resmi mendaftar online sebagai bakal calon (Balon) Bupati melalui Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Karanganyar.

"Hari ini saya mendaftar melalui online. Hari Rabu (8/5) besok mengambil formulir dan menyerahkan persyaratan (fisik)," jelas Dwi, Senin (06/05). 

Dwi mengaku langkah dirinya untuk mendaftar sebagai Balon Bupati Karanganyar juga mendapat dukungan dari para Kiai Nahdlatul Ulama (NU).

Dwi menyebut dirinya kaget saat namanya diumumkan sebagai salah satu kader NU yang layak masuk dalam bursa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Karanganyar  2024. 

Sosok Dwi sudah banyak dikenal masyarakat. Selain mantan Ketua GP Anshor, Dwi merupakan pensiunan Pegawai Negeri Sipil dengan jabatan terakhir sebelum purna tugas sebagai Kepala Laboratorium Pertanian (LPHP) Wilayah Surakarta.

Namanya muncul bersama 4 tokoh lainnya saat acara Halalbihalal di Pendopo RM Said, Rumah Dinas Bupati Karanganyar belum lama ini. 

"Saat nama saya dikenalkan, sebagai kader NU saya samina wa athona, nderek (ikut) perintah Kiai," tegasnya. 

Hingga sore ini Ketua Tim Penjaringan dari PKB, Tiara Puspita saat akan dikonfirmasi terkait pendaftaran atas nama Dwi Susilarto belum bisa dihubungi.