Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri kembali menyebut Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi sebagai contoh kader yang diharapkannya.
- Ribuan Pendukung Ganjar Pranowo Gelar Aksi Kumpulkan 6000 KTP
- Temui Masyarakat Desa Di Kendal, Muqowam Serap Aspirasi Pelaksanaan Undang Undang Desa
- Wonosobo: Bupati Nyalon, Wabup Jadi Plt
Baca Juga
Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri kembali menyebut Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi sebagai contoh kader yang diharapkannya.
Dalam tayangan 'Peluncuran Buku Merawat Pertiwi' yang diunggah di akun youtube PDI Perjuangan, Presiden Republik Indonesia ke-5 itu mengatakan Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi itu sebagai orang yang aktif tanpa perlu diinstruksi.
Mega menegaskan, saat ini sudah bukan lagi era kader banteng aktif hanya ketika ada kegiatan yang dihadiri olehnya sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan.
Dirinya bahkan mengungkapkan selalu memantau seluruh kegiatan yang dilakukan kadernya, agar PDI Perjuangan benar - benar mnejadi partai yang mampu diharapkan masyarakat.
"Ini sedang saya gebrak-gebrak ini, sebenere rapat opo ora to, apa hanya kalau akan dipimpin oleh Ketua Umum, nah mulai deh semuanya, ben ketok. Nggak lo, nggak gitu lagi lo. Semuanya akan saya pantau untuk menjadi sebuah partai yang menjadi harapan rakyat banyak, yang nggak mudah digoyangkan, yang tidak mudah diiming-imingi," tutur Mega.
Dirinya lantas mencontohkan bagaimana dirinya mendidik Hendi sebagai Wali Kota Semarang, agar dapat bekerja sesuai yang diharapkannya.
Tak tanggung-tanggung, Mega mengaku kerap memarahi Hendi, mengingatkan untuk itdak mencari kekayaan, kekuasaan, dan ketenaran dengan jabatan yang dipegangnya.
"Kalian saya minta itu aktif seperti Hendi, saya suka ngomel sama dia sebagai anak muda, Kalau kamu mau jadi Wali Kota lalu mau apa kamu? Mau cari kekayaan? Mau cari kekuasaan? Mau cari ketenaran? Berhentilah, palin juga dua periode selesai," cerita Ketua Umum PDI Perjuangan tersebut.
Mega kemudian menekankan bahwa keaktifan kader PDI Perjuangan tidak harus selalu menunggu instruksi dan komando dari Ketua Umum.
Dia meminta seluruh kadenya untuk dapat membangkitkan kreatifitas seperti Kota Semarang, sehingga bisa mendapatkan apresiasi dari banyak pihak.
"Apa arti dari semua omongan saya ini? Kalian seharusnya tidak perlu selalu menunggu instruksi, tidak perlu harus selalu ada komando, tapi kreatifitasnya dibangkitkan. Kan seneng aku seperti iku si Semarang iki, seneng rasanya dapat banyak sekali award," lanjutnya.
"Mbok sing greget gitu lo, gregetnya itu lo kan bisa sebenernya, tapi cukuplah karena ini kan peluncuran buku, sekali lagi sama Kristin sama Maria, terima kasih banyak bisa bikin buku ini. Mudah-mudahan anak-anakku ini juga bisa tergerak hatinya," pungkas Megawati Soekarnoputri.
- Antar Caleg KIM di Salatiga Diharapkan Tidak Terjadi Gesekan
- Penegakan Hukum Atas Kejahatan Lingkungan Sulit Dilakukan dengan Pendekatan Normatif
- Penjaringan Cabup dan Cawabup PDIP Karanganyar Resmi Ditutup, Total Ada Tujuh Pendaftar