Final Liga Europa 2020-2021 pantas disebut sebagai final yang sangat melelahkan. Waktu 120 menit yang disediakan tak cukup untuk memastikan sang jawara liga kasta kedua Eropa ini.
- Tim MPE Salatiga Juarai Lomba Balap Tamiya di Artos Mall Magelang
- Gibran dan INASPOC Hitung Mundur Asean Para Games 2022
- Perguruan Silat PSHT Jateng Siap Pecahkan Rekor MURI
Baca Juga
Final Liga Europa 2020-2021 pantas disebut sebagai final yang sangat melelahkan. Waktu 120 menit yang disediakan tak cukup untuk memastikan sang jawara liga kasta kedua Eropa ini.
Bahkan, babak adu penalti pun tak cukup dengan 10 penendang seperti biasanya. Tapi butuh 22 pemain sebagai penendang penalti untuk menentukan tim yang berhak berpesta di Stadion PGE Arena Gdańsk, Polandia, Kamis (27/5) dini hari.
Hasilnya, Villarreal yang baru kali pertama tampil di final kompetisi Eropa, jadi tim yang bersuka cita di akhir laga. Tim berjuluk Kapal Selam Kuning itu menang tipis 11-10 lewat adu penalti, setelah imbang 1-1 dalam waktu normal 90 menit.
Padahal, skuat asuhan Unai Emery itu berada dalam tekanan Manchester United sejak menit awal laga. Memaksa sebagian besar pemain Villarreal berada di wilayah mereka, sambil sesekali mencuri kesempatan menyerang.
Efektivitas Villarreal ini membuahkan hasil pada menit 29. Pertahanan MU gagal mengawal pergerakan Gerard Moreno untuk melepaskan tendangan keras yang tak bisa diantisipasi David de Gea.
Babak kedua baru berjalan 10 menit, Man United yang terus menekan sejak dibobol Moreno bisa sedikit bernapas lega. Bola liar di depan gawang sukses dimanfaatkan dengan maksimal oleh Edinson Cavani.
Hingga waktu normal habis, kedudukan 1-1 ini tak berubah. Bahkan ketika laga dilanjutkan di babak perpanjangan waktu. Hingga akhirnya harus ditentukan lewat adu penalti.
Ternyata, untuk menentukan pemenang pertandingan lewat adu penalti pun tak mudah. Seluruh pemain yang turun di lapangan harus ikut menendang, termasuk kedua kiper.
Di sinilah Gerónimo Rulli muncul sebagai pahlawan bagi The Yellow Submarines. Tampil sebagai eksekutor ke-11, Rulli sukses menjebol gawang De Gea.
Sebaliknya, De Gea yang maju sebagai eksekutor terakhir bagi MU tak mampu berbuat banyak. Tendangan kiper yang dipanggil Luis Enrique untuk tampil di Euro 2020 itu ditepis Rulli. Villarreal pun bersuka cita.
"Saya sangat bahagia," ujar Emery, dikutip laman resmi UEFA, Kamis (27/5).
"Para pemain telah bekerja sangat keras sepanjang musim bagi presiden, pemilik klub, dan chairman. Kami sangat bangga terhadap Villarreal. Saya pikir kami pantas menang. Memang, lawan kami adalah Manchester United, tapi kami bermain sangat kompetitif malam ini."
Sementara itu, manajer Man United Ole Gunnar Solskjaer hanya pasrah gagal mempersembahkan trofi pertamanya bagi Setan Merah.
"Kami semakin baik dan semakin baik. Kami hanya tertinggal satu tendangan dari meraih trofi malam ini," kata Solskjaer, seperti dikutip Kantor Berita Politik RMOL.
Villarreal pun menjadi tim ke-29 yang mampu memenangkan trofi Liga Europa. Sekaligus mengukuhkan hegemoni Spanyol terhadap Inggris di kompetisi ini. Sukses memenangkan 10 final Liga Europa terakhir saat menghadapi wakil Inggris. [sth]
- Doa Bersama di Stadion Jatidiri untuk Korban Kanjuruhan
- 76 Indonesian Downhill Season 2025 Makin Menantang
- Ini Tiga Evaluasi FIFA Untuk Indonesia Sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U-17 2023