Mengenali Gejala Sesak Napas, Deteksi Penyakit Jantung Koroner

Salah satu ciri penyakit jantung koroner adalah sesak napas. Mengenali gejala tubuh supaya bisa meminimalisir kejadian terburuk.


Salah satu ciri penyakit jantung koroner adalah sesak napas. Mengenali gejala tubuh supaya bisa meminimalisir kejadian terburuk.

Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Konsultan Kardiologi Intervensi RS Dr. Oen Kandang Sapi Solo, dr. Heru Sulastomo, Sp.JP(K)-FIHA mengatakan, ciri sesak napas karena jantung bisa dilihat dari faktor risiko.

Ada dua faktor risiko besar dalam penyakit jantung koroner baik diperbaiki atau tidak. Faktor risiko yang bisa diperbaiki meliputi merokok, diabetes melitus, kegemukan. Pasien yang memiliki faktor risiko tersebut, sebaiknya segera konsultasi ke dokter.

Terlebih jika pasien berusia di atas 45 tahun,†kata dr Heru dalam webinar kesehatan jantung antara SMC RS Telogorejo dan RS Dr. Oen Kandang Sapi Solo bertajuk ‘My Heart, My Health, My Life, Sabtu (5/6).

Kemudian, lanjut dia, dokter akan menggali lagi sesak napas saat beraktivitas, karena faktor cuaca seperti kedinginan atau sewaktu-waktu.

Sesak napas dipicu oleh penyakit jantung adalah saat beraktivitas. Beberapa kasus yang berat ketika beristirahat, disertai kaki bengkak, perut membesar. Selain rekaman jantung, dokter akan memastikan pemeriksaan penunjang seperti rontgen dada dan elektrokardiografi (EKG).

Selain sesak napas, ada gejala lain penyakit jantung koroner sakit dada, cepat lelah, kaki bengkak, mendadak terbangun malam hari.

Penyakit jantung koroner (PJK) adalah tersumbatnya/ menyempitnya aliran pembuluh darah koroner. Pembuluh darah koroner adalah pembuluh darah yang memberi ‘makan’ otot jantung sehingga jika tersumbat maka jantung penurunan suplai kadar darah, oksigen serta makanan.

Alhasil, muncul sakit dada, cepat lelah atau beberapa kasus serangan jantung mendadak dan kematian. Penanganan penyakit jantung koroner bisa dilakukan katerisasi dan pemasangn stent.

Spesialis Bedah Toraks Kardiak Vaskular SMC RS Telogorejo, dr. Antonius Sarwono S.A., Sp.BTKV-FIHA melanjutkan, masih ada tindakan untuk mengatasi penyakit jantung koroner yaitu bedah pintas arteri koroner.

Operasi yang mengembalikan aliran darah akibat tersumbatnya arteri koroner jantung. Operasi ini melibatkan pengambilan pembuluh darah dari kaki atau tangan,†kata dr Antonius.

Pembukuh darah yang sehat teraebut akan disambung pada daerah setelah sumbatan. Aliran darah yang baru ini, jantung akan kembali pulih fungsinya memompa darah dan memberi makan seluruh organ tubuh manusia.

Kenali ciri penyakit jantung koroner agar bisa berkonsultasi dengan dokter sedini mungkin. Semakin cepat dikenali semakin cepat pula teratasi.