Dalam rangka menekan angka kasus Covid-19 di kota Semarang, serta ingin terus meningkatkan ketahanan pangan mandiri dimasing-masing keluarga, Berkebun Hebat cetusan Wakil Walikota Semarang, Hevearita G. Rahayu adakan pelatihan dengan mendatangi langsung peserta pelatihan.
- Bupati Karanganyar : Perpustakaan Adalah Jendela Dunia
- Kantor Imigrasi Pemalang Tahan Warga Negara Yaman Tak Berdokumen
- Gerakan Pangan Murah di Batang Sejam Langsung Ludes
Baca Juga
Dalam rangka menekan angka kasus Covid-19 di kota Semarang, serta ingin terus meningkatkan ketahanan pangan mandiri dimasing-masing keluarga, Berkebun Hebat cetusan Wakil Walikota Semarang, Hevearita G. Rahayu adakan pelatihan dengan mendatangi langsung peserta pelatihan.
Cara ini disebut Mbak Ita, sapaan akrabnya, untuk meminimalisir kerumunan peserta jika harus datang ke base camp Berkebun Hebat. Selain itu, pelatihan yang bernama Berkebun Hebat Jalan-Jalan ini, juga bisa melihat langsung potensi lahan pertanian perkotaan yang dimiliki peserta pelatihan. Tak hanya itu, Mbak Ita menyebut, dengan dirinya dan tim Berkebun Hebat Jalan-Jalan datang ke peserta pelatihan, justru memangkas biaya transportasi peserta pelatihan.
"Ini sengaja saya buat konsep jalan-japan, jadi peserta ga perlu keluar ongkos transport buat datang kerumah saya untuk ikut pelatihan, bahkan kalo saya yang datangi, jadi tahu seberapa luas lahan yang bisa dimanfaatkan untuk urban farming," kata Mbak Ita, usai memberi pelatihan di komplek Masjid Al Mujahirin, Jalan Kauman Raya No. 10, Palebon, Pedurungan, Sabtu (5/6) petang.
Meski tidak langsung datang ke kebun urban farming miliknya, Mbak Ita dan timnya tetap memberikan pelatihan secara lengkap. Bahkan pihaknya sengaja membawakan contoh tanaman apa saja yang bisa ditanam menggunakan pot dan bisa di panen secara cepat.
"Saya juga siapkan bibit untuk peserta pelatihan, jadi setelah dapat teorinya, peserta bisa langsung praktek dirumah. Bahkan, kalau ada kesulitan bisa langsung WA Mas Kemal, sebagai mentornya," katanya.
Pelatihan kali ini, Mbak Ita juga menggandeng Dewan Masjid Indonesia (DMI) dan sengaja memberikan pelatihan pada warga sekitar dan pengurus masjid. Karena diketahui, selain area Masjid Al Muhajirin yang cukup luas, setiap paginya, area parkir Masjid terdapat aktivutas jual beli semacam pasar kaget. Dari sini, Mbak Ita berharap jika urban farming diarea Masjid bisa berjalan dengan baik, bukan hal mustahil jika hasil dari perkebunan tersebut selain bisa dinikmati sendiri, bahkan bisa turut dijual di pasar kaget tersebut.
"Katanya disini setiap pagi ada pasar kaget, ini justru bagus, jadi tidak perlu mencari pasar sendiri untuk menjual hasil kebun, bisa langsung dijual. Jadi selain bisa menikmati makanan sehat untuk keluarga juga dapat untung dari jual sayurnya," bebernya.
Berkebun Hebat Jalan-Jalan memang mulai dilakukan di bulan Juni yang berteparan dengan bulannya Sang Proklamator, Bung Karno. Mbak Ita menambahkan, sosok Bung Karno yang jadi panutan banyak orang bisa diambil hilmah semangat yang dimilikinya. Salah satunya di bidang ekonomi. Dengan cara menguatkan ketahanan pangan pada skala mikro seperti ini, artinya masyarakat bisa mandiri secara ekonomi.
"Semangat dari Bung Karno ininyang saya ambil, tidak hanya semangat berjuang membela keadilan, tapi juga semangat untuk meraih perekonomian yang lebih baik, bisa mandiri secara ekonomi apalagi saat pandemi seperti ini sudah menjadi hal yang luar biasa," tuturnya.
Mbak Ita juga membuka lebar kesempatan bagi warga Semarang untuk mengikuti pelatihan berkebun hebat. Pendaftaraan, lanjutnya, bisa langsung melalui website www.berkebunhebat.id. Pelatihan yang diberikanpun tanpa dipungut biaya.
"Yang mau mendaftar untuk ikut pelatihan saya bisa langsung daftar di website, nanti akan ditentukan tanggal dan jamnya." pungkasnya. [sth]
- Polsek Purwareja Klampok Sukses Dukung Program Asta Cita Melalui Panen Jagung Ungu
- Wali Kota Semarang Kunjungi Pondok Pesatren Pasca Bencana Tanah Longsor
- Wali Kota Dedy Yon Lepas 226 Tamu Allah