Menko Luhut Sebut 16 Kabupaten Kota di Jawa Bali Mengalami Kenaikan Kasus Covid-19

Tangkapan layar webinar, Selasa (16/11).
Tangkapan layar webinar, Selasa (16/11).

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan menyebut ada 16 kabupaten kota di Jawa dan Bali mengalami kenaikan kasus Covid-19 dalam beberapa pekan terakhir ini.


"Atas kenaikan kasus itu, kami minta pemerintah kabupaten kota setempat untuk segera mengambil langkah-langkah agar tidak bertambah kasusnya. Di catatan kami ada setidaknya 16 kabupaten/ kota di Jawa Bali," kata Luhut dalam rapat evaluasi PPKM se-Jawa Bali yang diselenggarakan secara virtual, Selasa (16/11). 

Luhut menyebut, dari beberapa kabupaten kota yang naik antara lain Kabupaten Purbalingga mengalami kenaikan kasus selama tiga Minggu berturut-turut. 

Kemudian Kabupaten Gresik, Sragen, dan Sukoharjo mengalami kenaikan dalam dua minggu berturut-turut, dan 12 kab/ kota lainnya mengalami kenaikan dalam dua Minggu terakhir ≥10 kasus dibandingkan dua Minggu sebelumnya.

"Saya meminta dilakukan deteksi secepatnya. Jumlah kontak erat yang dilacak dan dites harus ditingkatkan. Target pelacakan minimal 15 kontak erat per kasus konfirmasi, dan kontak erat yang dites harus lebih dari sama dengan 80%," tegas Luhut.

Luhut menegaskan, kewaspadaan harus ditingkatkan terutama di kabupaten kota yang mengalami kenaikan kasus dan keterisian tempat tidur mingguan. 

Bupati walikota Dandim dan Kapolres yang wilayahnya mengalami kenaikan kasus untuk melakukan langkah langkah antisipasi menahan kenaikan lebih lanjut. 

"Untuk antisipasi Natal dan Tahun Baru (Nataru), kami minta para Gubernur, Pangdam, Kapolda, Bupati walikota, Dandim, Kapolres untuk melakukan langkah-langkah. Juga dilakukan pengetatan penggunaan Pedulilindungi dan prokes terutama di tempat kerumunan, peningkatan aktivitas testing dan tracing oleh TNI Polri dan active case finding, dan memasukan yang positif Covid ke karantina terpusat," kata Luhut. 

 Di bagian lain Luhut mengatakan, Kementerian Kesehatan dan para kepala daerah untuk mempersiapkan berbagai skenario, termasuk skenario terburuk, untuk hadapi Nataru. 

Sedang menyangkut vaksinasi, laju vaksinasi November perlu ditingkatkan dengan cara mendorong pemanfaatan vaksin non sinovac, penambahan SDM input data dan pelaksanaan Vaksinasi di daerah sulit yang lebih efisien.

"Seluruh provinsi di Jawa Bali sudah mencapai target lebih dari 60% dosis 1 pada bulan November. Meski demikian, vaksinasi lansia perlu didorong, khususnya di Jatim, Banten, dan Jabar," kata Luhut.

Sementara itu Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, Indonesia tengah berproses untuk penyediaan dan pengembangan obat baru, antara lain seperti Mol Upiravir, baik melalui impor produk jadi, pengajuan voluntary license dan medicines patent pool (MPP), maupun Government use. 

"Import produk jadi Mol Upiravir dapat dilakukan pada bulan Desember 2021 dan didistribusikan pada Januari 2022. Produksi dalam negeri Mol Upiravir dapat dilakukan pada bulan Maret 2022 dan didistribusikan pada April 2022," kata Menkes.