Menlu AS Antony Blinken Berharap Bisa Jaga Komunikasi Dengan China

Direktur Kantor Komisi Pusat Urusan Luar Negeri China, Yang Jiechi, menjalin komunikasi telepon bersama Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada Jumat (11/6) waktu setempat.


Direktur Kantor Komisi Pusat Urusan Luar Negeri China, Yang Jiechi, menjalin komunikasi telepon bersama Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada Jumat (11/6) waktu setempat.

Sejumlah masalah, mulai dari Covid-19 hingga urusan Taiwan jadi topik hangat selama diskusi berlangsung, seperti diberitakan Kantor Berita RMOL.

Kepada Blinken, Yang Jiechi menekankan bahwa dialog dan kerja sama harus menjadi landasan utama hubungan China-AS. Kerja sama harus saling menguntungkan dan mengatasi masalah satu sama lain secara seimbang.

"China berkomitmen untuk mencapai non-konflik, non-konfrontasi, saling menghormati, dan kerja sama yang saling menguntungkan dengan AS," kata Yang, seperti dikutip dari Global Times.

"Pada saat yang sama, China berkomitmen kuat untuk menjaga kedaulatan, keamanan, dan kepentingan pembangunannya," lanjutnya, mendesak AS untuk mengikuti semangat panggilan telepon antara Xi Jinping dan Joe Biden pada Malam Tahun Baru Imlek China.

Yang juga mendesak agar AS bekerja dengan China untuk membawa hubungan bilateral kembali ke jalur yang benar. Mengenai masalah Taiwan, Yang menekankan kembali bahwa itu adalah masalah kepentingan inti China dan pulau itu adalah bagian yang tidak dapat dicabut dari China.

"Kami mendesak AS untuk mematuhi prinsip satu-China, menghormati janjinya, menangani pertanyaan terkait Taiwan dengan hati-hati dan benar, dan mengambil tindakan nyata untuk menjaga kepentingan keseluruhan hubungan China-AS serta perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan," kata Yang.

Yang menekankan bahwa hanya ada satu sistem dan satu tatanan di dunia, yaitu sistem internasional yang berpusat pada Perserikatan Bangsa-Bangsa dan tatanan internasional berdasarkan hukum internasional, bukan yang disebut sistem dan tatanan yang diadvokasi oleh beberapa negara.

Diplomat tersebut juga menggarisbawahi perlunya menjaga multilateralisme, menghormati kedaulatan alih-alih mencampuri urusan dalam negeri negara lain atas nama hak asasi manusia, serta dukungan kepada komunitas global dalam memerangi Covid-19. Blinken kemudian mengatakan bahwa rangkaian kontak baru-baru ini antara AS dan China bermanfaat bagi hubungan bilateral, dan AS berharap untuk meningkatkan kontak dan pertukaran dengan China di semua tingkatan.

"AS berharap untuk menjaga komunikasi dan koordinasi dengan China mengenai isu-isu internasional dan regional utama," ujarnya.

China dan AS telah melakukan beberapa kali komunikasi antara pejabat tinggi. Belum lama ini, Menteri Perdagangan China Wang Wentao dan Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo melakukan pertukaran pandangan yang 'terus terang dan pragmatis' tentang isu-isu relevan yang menjadi perhatian bersama di sektor bisnis. Ini adalah diskusi ketiga selama periode dua minggu antara pejabat tinggi ekonomi dan perdagangan China dan AS sejak Biden menjabat.

Lalu, Wakil Perdana Menteri China Liu He mengadakan pertemuan virtual dengan Menteri Keuangan AS Janet Yellen pada 2 Juni. Liu juga mengadakan panggilan telepon dengan Perwakilan Dagang AS Katherine Tai pada 27 Mei.