Kantor Pencarian dan Pertolongan Semarang/Basarnas Semarang dinilai layak untuk mencapai predikat Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Bersih Bebas Melayani (WBBM).
- Peringatan Hari Otda Ke-29, Bupati Blora Dorong Tata Kelola Transparan Dan Akuntabel
- Wabup Purbalingga: Bansos Tak Boleh Salah Alamat
- Audiensi ADKASI Dan ADPSI Kepada Dirjen OTDA Kemendagri Demi Perkuat Sinergi Otonomi Daerah
Baca Juga
Penilaian itu disampaikan Inspektur Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas). Brigjen TNI I Nyoman Parwata, S.E., M.Si., M.TR (HAN) saat mengunjungi kantor Basarnas Semarang.
Dalam kunjungan itu Inspektur beserta Tim Inspektorat Basarnas didampingi oleh Tim dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenpanRB).
Menurut I Nyoman, kunjungan Inspektur dan Tim Inspektorat Basarnas pada Kamis, 27 Juni 2024, bertujuan untuk memberikan asistensi kepada unit kerja dalam rangka mencapai predikat WBK dan WBBM.
"Basarnas Semarang diusulkan menjadi salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang berpotensi membangun Zona Integritas menuju WBK dan WBBM," kata I Nyoman dalam rilis yang diterima RMOLJawaTengah, Jumat (28/6).
Inspektur Brigjen TNI I Nyoman Parwata, S.E., M.Si., M.TR. (HAN) menyampaikan bahwa selain Semarang, kota-kota lain seperti Pontianak, Pangkalpinang, dan Cilacap juga dinilai memiliki potensi besar dalam mensukseskan program pembangunan Zona Integritas ini.
"Semarang memiliki potensi besar mengingat banyak pencapaian yang telah diraih. Semoga tahun ini Semarang berhasil mendapatkan predikat WBK," ujar I Nyoman.
Nyoman meminta Basarnas Semarang untuk menonjolkan kelebihan dan inovasi dalam penanganan Search and Rescue (SAR).
"Tonjolkan kelebihan Kantor SAR Semarang dan tunjukkan inovasi yang berguna bagi masyarakat, khususnya di bidang SAR."
Dalam proses pembangunan Zona Integritas, Tim Pokja mendapatkan asistensi dari Tim KemenpanRB yang diharapkan mampu memaksimalkan kinerja Tim Pokja.
Diperlukan evaluasi kerja, terobosan, dan inovasi dalam melayani masyarakat di bidang operasi pencarian dan pertolongan.
Budiono, S.E., Kepala Kantor SAR Semarang, menjelaskan bahwa tim pembangunan Zona Integritas Reformasi Birokrasi telah melakukan berbagai inovasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan.
Beberapa inovasi tersebut antara lain pembentukan satuan SAR satwa anjing pelacak K9, Forum Koordinasi Potensi Pencarian dan Pertolongan (FKP3), dan aplikasi Lapor Basarnas Jawa Tengah.
"Tahun lalu kami membentuk Tim K9 dan menetapkan FKP3 di enam wilayah, yakni Semarang Raya, Pantura Barat, Tengah, Timur, Solo Raya, serta FKP3 Terano di wilayah Wonosobo dan sekitarnya," kata Budiono.
"Inovasi layanan seperti K9, FKP3, dan Lapor Basarnas Jateng sangat membantu Kantor SAR Semarang dalam memaksimalkan pelayanan operasi SAR. Semoga asistensi dari tim KemenpanRB dan pengarahan dari tim Inspektorat Basarnas dapat memacu tim pokja dalam pemenuhan dokumen untuk memperoleh predikat WBK," tutup Budiono.
- Ibadah Penutupan Peti Mendiang Paus Fransiskus Awali Rangkaian Prosesi Pemakamannya
- NGOPI Berhasil Kuak Rahasia Kecantikan Bersama Dr. Ratih Nuryanti
- Tim Dinparta Dan Satpol PP Serbu Pujasera Demak