Setelah menunggu tiga tahun sejak diajukan bisa mendapatkan program bedah rumah pemerintah, akhirnya rumah Sariyanto (41) warga RT 4 RW 4 Menggah desa Pranan kecamatan Polokarto Sukoharjo, dibedah.
- Puluhan Warga Kudus Keracunan Nasi Berkat
- Bawaslu Batang Rekrut 45 Panwascam untuk Awasi Pilkada 2024, Ini Daftarnya
- Serapan Vaksin Salatiga 76 Persen, Tertinggi Di Jateng
Baca Juga
"Saya mengajukan mendapat bantuan RTLH sejak tahun 2016 tapi baru dapat tahun ini. Bantuannya Rp 8,5 juta dalam bentuk bahan bangunan," kata Sariyanto, Selasa (20/8).
Besaran uang bantuan tersebut tidak cukup untuk membangun rumah meskipun sederhana, tapi ia mendapat dukungan dari Banser dan Ansor Sukoharjo, Laziznu dan sejumlah dermawan.
"Kalau ditotal sekitar Rp 40 juta untuk rumah ukur 6x8 meter. Nanti kita gotong royong," kata Sahid Mubarok, ketua Ansor Sukoharjo, ditemui di lokasi bedah rumah.
Ansor bersama Banser dan Baguna membantu tenaga dan dana. Direncanakan proses pembangunan selesai dalam 1 bulan.
"Setiap hari ada empat anggota Banser bergiliran membantu sampai selesai. Ini pondasi rencana pertengahan September susah jadi rumahnya," imbuhnya.
Wakil Bupati Sukoharjo Purwadi, berkesempatan mengunjungi proses bedah rumah milik Sariyanto. Ia mengapresiasi bentuk gotong royong masyarakat dalam bedah rumah tersebut.
"Dirumah saya ada kayu, dempel, pasir semen, jumlahnya tidak seberapa kalau bisa dimanfaatkan bisa diambil," kata Purwadi.
- 11 Mei, Kloter Pertama Jamaah Haji Jepara Berangkat ke Tanah Suci
- Dewa 19 dan Bintang Tamu Guncang Tegal Di Malam Mukadimah Cinta
- Gubernur Luthfi Siapkan Konsep Aglomerasi Wilayah Banyumas, Demi Tumbuhkan Perekonomian Baru