Turut memeriahkan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-75, masyarakat Desa Bakal, Kecamatan Batur, Banjarnegara menggelar pameran bonsai.
- Kanim Pemalang Santuni Yatim Piatu di Puncak Hari Bhakti Imigrasi ke-73
- Polres Pemalang Terapkan Tilang Manual, Mulai Cegat Truk Odol hingga Balap Liar
- Pinsar Solo Serahkan Donasi 3.750 Butir Telur Untuk Nakes Solo
Baca Juga
Koordinator lapangan pameran Bonsai, Mugodas, mengatakan pameran ini merupakan tahun ketiga yang digelar warga Desa Bakal.
Kata dia, terdapat 680 tanaman bonsai yang dipamerkan dalam ajang tersebut. Peserta pameran, lanjutnya, berasal dari berbagai wilayah seperti, Banjarnegara, Klaten, Jogja, Temanggung, Purwokerto, Gombong, Pekalongan, Pemalang, dan Kendal.
Bonsai yang dipamerkan meliputi jenis tanaman Serut, Azalea, Cemara, Santigi Gunung, Pyracanta.
"Kalau untuk dari warga Bakal sendiri malah tidak ikut pameran. Kemarin jumlah pesertanya sangat banyak, setelah rapat kami putuskan warga sini tidak ikut," kata Mugodas, Minggu (30/8).
Lebih jauh Mugodas menerangkan jumlah tanaman bonsai tahun ini meningkat drastis. Dua tahun sebelumnya. Kata dia, jumlah tanaman bonsai hanya mencapai 180 buah di tahun 2018 dan 260 buah di tahun 2019.
"Untuk tahun kemarin dan tahun ini, kami gelar juga lomba. Jadi selain pameran yang dilihat masyarakat, bonsai juga kami nilai. Kriterianya ada empat, gerak dasar, penampilan, keseimbangan, kematangan tanaman bonsai," tambahnya.
Disinggung terkait kisaran harga bonsai, Mugodas menerangkan harganya bervariatif. Kata dia, untuk bonsai yang masih dikategorikan bahan harganya bisa mencapai Rp. 300 ribu.
"Tapi kalau yang sudah jadi, harganya bisa sampai ratusan juta. Ada yang dipamerkan di sini harganya mencapai Rp. 125 juta," ungkapnya.
Mugodas ingin tahun depan ajang pameran dan lomba bonsai ini dapat digelar lebih masif lagi. Dia berharap ajang tersebut dapat merambah skala nasional.
- Kekeringan Grobogan, Landa 62 Desa di 15 Kecamatan
- Perkuat Penanganan Kebencanaan, Pemkab Batang Luncurkan Genta Kuat dan Albab
- Desa Di Banyumas Ini Berdayakan Warga Jadi Tenaga Kesehatan Dadakan