- Kapolres Boyolali Hadiri Tarling Perdana Forkopimda di Masjid Agung
- Kapolres Boyolali Hadiri Pembukaan TMMD Reguler ke-123, Dukung Penuh Pembangunan Desa
Baca Juga
Banyak tradisi unik dan menarik menyambut bulan suci Ramadan. Di Kabupaten Boyolali, ratusan warga menggelar 'Padusan' yang dirangkai meriah namun hidmat dengan giat kirab budaya sebagai pembuka acara.
Padusan sendiri merupakan ritual atau simbol penyucian diri menjelang ibadah puasa Ramadhan. Kirab budaya ini diawali dengan prosesi kirab dari Pendopo Kecamatan Banyudono menuju Umbul Ngabean Pengging, tempat dilaksanakannya prosesi siraman (padusan-red) Duta Wisata Kabupaten Boyolali.
Hadir dalam kegiatan tersebut sejumlah pejabat dan tokoh penting, di antaranya Setda Kabupaten Boyolali, Wiwis Tri Siwi Handayani, yang mewakili Bupati Boyolali, Kabag Log Polres Boyolali Kompol Fajar Nur Ikhsanuddin, Kasdim 0724 Boyolali Mayor Ismail S.
Serta perwakilan dari Kraton Surakarta, Dra. GKR Koes Murtiyah Wandansari, Turut hadir pula kepala dinas, camat, kapolsek, dan tokoh masyarakat, dengan total peserta mencapai sekitar 300 orang.
Kepolisian Resor Boyolali melalui Polsek jajaran pun melakukan pengamanan kegiatan 'Tradisi Padusan' dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan 2025 di Boyolali berlangsung meriah dan penuh khidmat.
Pantauan di lokasi, rangkaian acara dimulai dengan pembukaan, dilanjutkan dengan prosesi fragmen dan pecah kendi sebagai tanda dimulainya kirab budaya. Sepanjang perjalanan kirab, masyarakat disuguhkan dengan penampilan tari Gambyong yang memukau.
Acara dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan doa bersama yang dipimpin oleh Kepala KUA Kecamatan Banyudono, Mahmud Almuslimin.
Camat Banyudono, Dwi Hari Kuncoro, dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh pihak yang mendukung terselenggaranya acara ini. Ia uga menekankan pentingnya pelestarian budaya Padusan dan berharap tradisi ini dapat terus dijaga.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata Kabupaten Boyolali, Budi Prasetyaningsih, dalam laporannya menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk melestarikan budaya sekaligus menarik wisatawan untuk berkunjung ke objek wisata Umbul Pengging Banyudono.
Setda Kabupaten Boyolali, Wiwis Tri Siwi Handayani, yang mewakili Bupati Boyolali, mengungkapkan harapannya agar tradisi Padusan ini dapat meningkatkan iman dan takwa masyarakat dalam menyambut bulan Ramadhan.
Wiwid juga menegaskan pentingnya menjaga dan mengembangkan Pengging sebagai cagar budaya di tingkat provinsi maupun nasional.
Puncak acara ditandai dengan prosesi siraman Duta Wisata Boyolali yang dilakukan oleh Forkopimda, Forkopimca, dan tamu undangan, diikuti dengan prosesi Padusan yang menjadi simbol penyucian diri.
Sedangkan acara tradisional padusan itu sendiri dilaksanakan pada lokasi- lokasi wisata air lainya, seperti di Teras, Mojosongo, Wilayah Boyolali kota dan tempat tempat lainya secara bersamaan.
Polres Boyolali turut berperan aktif dalam memastikan keamanan jalannya acara. Pengamanan dipimpin langsung oleh Kapolsek Banyudono AKP Agus Satriya, dengan melibatkan personel dari Polres Boyolali, Polsek Banyudono, Babinsa Koramil Banyudono, Dishub Kabupaten Boyolali, Satpol PP, dan Trantib Kecamatan Banyudono.
Kapolres Boyolali AKBP Rosyid Hartanto melalui Kasihumas Polres Boyolali AKP Arif Mudi Prihanto menyampaikan bahwa Polres Boyolali berkomitmen mendukung pengamanan kegiatan ini demi terjaganya ketertiban dan keamanan masyarakat.
"Kami mengerahkan personel untuk mencegah gangguan kamtibmas yang mungkin timbul, sehingga masyarakat dapat mengikuti tradisi Padusan dengan nyaman dan khidmat,” ujarnya.
Dengan semangat kebersamaan dan gotong royong, tradisi Padusan di Boyolali berjalan dengan lancar dan tertib. Diharapkan tradisi ini terus terjaga dan menjadi daya tarik budaya yang membanggakan bagi Kabupaten Boyolali.
- Hadiri Apitan Desa Kunir, Bupati Demak: Potensi Bernilai Jual Tinggi
- BPS Gaungkan Sensus Ekonomi 2026 Saat Kirab Budaya HUT Batang
- Sambut Musim Tanam, Warga Desa Wonoyoso Gelar Sadranan