Metode Virtual Jadi Jurus Kampanye Hendi-Ita

Masa Kampanye terbuka memang sudah berjalan, bagi paslon Hendi-Ita, metode kampanye Virtual jadi salah satu trik jitu di masa pandemi seperti sekarang ini.


Masa Kampanye terbuka memang sudah berjalan, bagi paslon Hendi-Ita, metode kampanye Virtual jadi salah satu trik jitu di masa pandemi seperti sekarang ini.

Hevearita Gunaryanti Rahayu atau akrab disapa Mbak Ita, Calon Wakil Wali Kota Semarang mengungkapkan, meski banyak keterbatasan, tapi Mbak Ita yakin metode virtual tetap akan menjadi salah satu, terutama menyasar mereka yang lebih banyak memanfaatkan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.

"Saya kan suka Live IG (instagram) apalagi sekarang kan banyak komunitas nih, komunitas hijabers, kelompok tani perkotaan, UMKM, kan bisa tutorial nih tidak harus datang, katakanlah membuat ecoprint bisa tutorial, bisa tanya-tanya sehingga bisa yang rumahnya Gunungpati, Mijen, Genuk, semuanya bisa menyimak," jelas Ita.

Sebelum adanya aturan baru dalam PKPU tentang Kampanye di masa Covid19, Hendi-Ita sudah merancang kegiatan kampanye, namun terkait aturan baru, semua kegiatan banyak dilakukan di dalam ruangan dengan massa terbatas maupun virtual.

"Iya kan didalam PKPU yang baru, hampir semua kegiatan terbuka dilarang, contoh Olahraga, donor darah, perlombaan, ultah partai, konser hampir semuanya di luar sehingga memang perlu kita siasati bagaimana dengan tatap muka, rapat tertutup bisa di lakukan," papar Ita.

Ita juga mengeluhkan terkait aturan yang hanya memperbolehkan 50 orang dalam setiap pertemuan, membuat timnya harus kerja ekstra dalam kampanye agar bisa menggapai seluruh elemen calon pemilih.

"Kita cuma diijinkan 50 orang, bayangin aja dengan 1,2 juta pemilih, setiap hari hanya 50, saya dan pak Hendi kan waktunya hanya 71 hari," tegasnya.

Menurut Ita, strategi kampanye dengan pendekatan pada perempuan akan lebih efektif, terlebih dengan metode Virtual dan memberikan pelatihan terbatas.

"Seperti diketahui di Kota Semarang ini kan kaum Ibu lebih banyak daripada laki nya, ini yang harus kita kuatkan pada ibu-ibu harus bisa mandiri dalam arti sebagai ibu dan bagaimana kita bisa memenuhi minimal untuk kebutuhan sehari hari," tambahnya.

Hingga saat ini, media sosial seperti Instagram, dinilai Mbak Ita sangat efektif untuk melakukan kampanye dalam masa pandemi. Terlebih dirinya juga lebih menyasar pada Ibu-ibu, UMKM hingga sosialita Kota Semarang.

"Kalau saya lebih menyasar ke perempuan ya dengan tatap muka ngasih pelatihan, tutorial lewat IG karena sekarang orang mau pergi aja harus mikir, makanya saya nanti punya sasaran lebih banyak ke perempuan," pungkasnya.