MIK Semar Bantu 514 APD Dan 5000 Masker Untuk Penanganan Covid-19

Sebagai bentuk kepedulian terhadap wabah Covid-19 di Kota Semarang, komunitas Media Informasi Kota Semarang (MIK Semar) membantu 514 alat pelindung diri (APD) dan 5000 masker.


Bantuan secara simbolis diserahkan Dalang Utama MIK Semar, Rahmulyo Adiwibowo,  bersama beberapa pengurus kepada Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, di Kantor Wali Kota, Senin (11/5/2020).

Hendi, panggilan akrab Wali Kota itu menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas sumbangsih dari komunitas MIK Semar.

"Terima kasih atas kepedulian dan bantuan MIK Semar dalam turut penanganan Covid-19 di Kota Semarang," ujar Hendi.

Lebih lanjut Hendi menyatakan, bantuan bukan dilihat dari jumlahnya, tapi dilihat dari kebersamaan dalam memutus rantai penyebaran Covid-19.

"Ini sebagai bentuk pola bergerak bersama dalam penanganan Covid-19 di Kota Semarang, sekecil apapun bantuan, pasti akan bermanfaat," tambah Hendi.

Menurut Hendi, bantuan APD akan segera diserahkan ke Dinas Kesehatan Kota Semarang untuk didistribusikan ke rumah sakit.

Sementara 5000 masker akan segera didistribusikan melalui Gugus Tugas penenganan Covid-19 Kota Semarang.

"Bantuan akan segera kita distribusikan, untuk APD kita serahkan ke Dinas Kesehatan untuk diserahkan ke rumah sakit dan masker kita distribusikan ke masyarakat melakui Gugus Tugas," pungkas Hendi.

Sementara itu Dalang Utama MIK Semar, Rahmulyo Adiwibowo, mengatakan bantuan tersebut sebagai bentuk kepedulian komunitas yang dipimpinnya dalam penanganan Covid-19 di Kota Semarang.

"Bantuan ini kita sampaikan melalui Pemkot Semarang sebagai bentuk kepedulian kita terhadap wabah Covid-19," ujar Rahmulyo Adi Wibowo.

Bowo, panggilan akrabnya juga menyampaikan terima kasih kepada donatur MIK Semar yang melalui Rumah Donasi menyalurkan bantuannya.

"Terima kasih untuk donatur MIK Semar, semoga kerja sama kita membuahkan manfaat bagi banyak orang," tambah Bowo.

Sebagai anggota DPRD Kota Semarang, Bowo juga berpesan kepada masyarakat untuk tetap mematuhi aturan pemerintah yang masih berjalan.

"Karena kunci keberhasilan dalam memutus rantai penyebaran Covid-19 adalah kedisipilinan masyarakat terhadap ketetapan pemerintah," pungkas Bowo.