Ratusan warga Desa Kemuning menggelar aksi damai menuntut dihentikannya eksploitasi kebun teh Kemuning, Ngargoyoso Karanganyar. Aksi dilakukan di depan kantor Bupati Karanganyar, Kamis (7/3).
- Rumah Warga Purbalingga Ludes Terbakar karena Korsleting Listrik
- Satu Orang Tewas dalam Kecelakaan di Ruas Tol Sragen
- Hujan Guyur Semarang Sore Ini, Masyarakat Unggah Kegembiraan Mereka Ke Medsos
Baca Juga
Warga membawa spanduk untuk mendesak Pemkab Karanganyar menghentikan ekploitasi kebun teh. Diantaranya bertuliskan 'Hentikan Kejahatan Di Kemuning', 'Stop Ekploitasi Di Kemuning'
Perwakilan dari warga kemudian melakukan audiensi bersama Penjabat (Pj) Bupati Karanganyar Timotius Suryadi di kantor Bupati Karanganyar.
Wawan menyampaikan tindakan eksploitasi di lahan kebun teh Kemuning yang dikelola oleh PT Rumpun Sari Kemuning (RSK) itu sangat berdampak bagi warga.
Kawasan kebun teh tersebut sebagian banyak yang berganti wajah, ratuasan ribu tanaman teh berganti menjadi lahan untuk bangunan permananen dan area terbuka. Seperti cafe, resto, lahan parkir dan banyak lagi.
"Berbagai upaya telah untuk penghentian aktifitas pembukaan lahan kebun teh, baik mediai di desa hingga kecamatan. Namun eksploitasi tetap berjalan," jelasnya.
Diketahui status kebun teh Kemuning tersebut merupakan lahan Hak Guna Usaha (HGU) dan pembangunan yang terjadi saat ini diduga telah menyalahi peraturan dan ketentuan yang berlaku.
Sejak tahun 2022 eksploitasi kebun teh terus menerus terjadi secara massif menggunakan alat berat. Ratusan ribu tanaman teh telah dicabut dan berganti menjadi area terbuka dan bangunan permanen dengan luasan total mencapai puluhan hektar.
Wawan tegaskan, ekploitasi sangat berdampak terhadap kerusakan ekosistem kawasan Lereng Gunung Lawu. Selama ini kawasan tersebut menjadi daerah tangkapan air untuk Kemuning.
"Kondisi sekarang akibat eksploitasi sering terjadi banjir bandang. Padahal sebelumnya kawasan Kemuning tidak pernah terjadi banjir bandang,” paparnya.
Selain itu kondisi air yang saat ini dikonsumsi warga Kemuning menjadi keruh bercampur tanah dan berubah warna menjadi coklat. Dan barang tentu tidak layak konsumsi.
Pj. Bupati Karanganyar, Timotius Suryadi yang didampingi Pj. Sekda Zulfikar Hadid dan jajaran Pimpinan OPD terkait menerima perwakilan warga Kemuning.
Disampaikan, pihak Pemkab akan menurunkan tim untuk pengecekan kondisi di kawasan tersebut.
“Langsung kita cek lokasi. Tim teknis akan cek langsung untuk melihat kondisi untuk mengurai permasalahan yang terjadi saat ini," pungkasnya.
- Pemancing Ditemukan 1 KM dari Titik Tenggelam di Sungai Bengawan Solo
- Perahu Diterjang Ombak, Seorang Nelayan Hilang Di Pantai Kemiren Cilacap
- Penderes Nira di Kemangkon Purbalingga Tewas Jatuh dari Pohon Kelapa