Mirna Siap Copot Camat Yang Main Jual Beli Jabatan Perangkat Desa

Seleksi perangkat desa akan kembali dilaksanakan di Kabupaten Kendal untuk kedua kalinya.


Penggunaan sistem CAT  (Komputer Assited Test) menjadi andalan dalam proses seleksi yang akan datang.Tes seleksi dengan proses CAT itu akan dilaksanakan pada 22 November 2018.

Berbeda dengan tahun sebelumnya, kali ini kabupaten Kendal menunjuk tiga lembaga assement yang dipilih untuk melakukan tes CAT kepada peserta.

Ketiga lembaga assement ini yakni STIE Semarang, Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) dan Lembaga Sertifikasi Profesi Jasa Pengelola Keuangan Pradipta Wira Utama (LSP JPK Pratama).

Tiga lembaga itu merupakan pilihan dari 72 desa yang membuka lowongan perangkat desa.

Sebanyak 10 desa menggunakan jasa assement dari STIE Semarang, 41 desa menggunakan jasa assement dari LPMP dan 21 desa menggunakan jasa assement dari LSP JPK Pratama.

Bupati Kendal, Mirna Annisa, mengatakan, tidak akan ada kecurangan pada pengisian jabatan perangkat desa di Kabupaten Kendal untuk tahun 2018.

Hal ini merupakan komitmen pihaknya dalam mencari perangkat desa yang berkualitas untuk membangun desa lebih maju.

"Tiga lembaga ini sudah kredibel dan terdaftar di BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi). Jadi peserta maupun masyarakat tidak perlu kuatir," katanya, Senin (19/11).

Mirna menegaskan camat harus ikut memperketat pengawasan proses seleksi.

Pengawasan atas proses seleksi juga harus ditingkatkan agar tidak ada celah terjadinya kasus jual beli posisi jabatan perangkat desa.

"Awas saja kalau ada oknum yang coba jual beli jabatan perangkat desa. Saya ngga main-main dan taruhannya jabatan camat dan kades. Jadi camat dan kades harus ikut mengawasi," tegasnya.

Selain itu, Mirna menjelaskan bahwa pendaftarannya pun tidak dipungut biaya. Jika mengetahui ada yang bermain uang agar dilaporkan untuk diambil tindakan.

"Tidak ada pungutan biaya pendaftaran baik itu Rp 500ribu, Rp 1juta atau berapapun. Biaya pendaftaran gratis," jelasnya.

Sementara itu, salah satu perwakilan dari Tim Assesor dari STIE Semarang, Jefri Heridiansyah, mengatakan, dalam proses seleksi menggunakan CAT, server tesnya telah dilapisi dengan program anti peretas sehingga keamanan soal sangatlah terjaga.