Bupati Kabupaten Semarang Mundjirin mengimbau agar masyarakat Desa Wisata tidak perlu khawatir dengan persaingan potensi wisata yang ada di Jawa Tengah.
- Bakal Didatangi Kemenkes, Pemkab Rembang 'Seting' Warga Soal Asupan Gizi
- Tak Sesuai SE Kemenkes, RSU Permata Blora Masih Patok Tarif PCR Rp 645 Ribu
Baca Juga
Menurutnya, persaingan dan similaritas dalam bidang wisata bukan hal yang perlu ditakutkan, justru menjadi potensi yang kuat. Asal, lanjut dia, ada kerjasama yang baik oleh masyarakat dan pemerintah.
Di Jawa Tengah ini, ada pecel, hampir semua wilayah punya pecel namun rasanya beda. Tahu juga sama. Bukan kesamaan itu yang perlu kita takutkan. Asal ada kerjasama maksimal antara masyarakat dan pemerintah, bisa menjadi sinergi yang baik," kata Mundjirin saat membuka Festival Desa Wisata di alun-alun Bung Karno, Sabtu (14/7).
Mundjirin berharap, dengan adanya gelaran dari Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Jateng dapat menjadi wadah bagi ekonomi kreatif masyarakat.
Semoga dapat meningkatkan wisata di tempat kita masing-masing. Dengan konsep sadar wisata, konsep sapta pesona, kita harus yakin wisata di Jawa Tengah menjadi destinasi turis domestik maupun manca," ungkapnya.
Sebelum membuka helatan Festival Desa Wisata, sebelumnya Mundjirin bersama Kepala Disporapar Jateng, Urip Sihabudin menyaksikan, sajian Tari Kriya dari Sanggar Greget Semarang.
Kemudian, Mundjirin menyempatkan diri untuk meninjau langsung stand-stand desa wisata dari 33 kota/kabupaten di Jawa Tengah.
- Bakal Didatangi Kemenkes, Pemkab Rembang 'Seting' Warga Soal Asupan Gizi
- Tak Sesuai SE Kemenkes, RSU Permata Blora Masih Patok Tarif PCR Rp 645 Ribu