Napi Positif Narkoba di Rutan Semarang Dipindah ke Nusakambangan

Tak Akan Diberi Remisi
Sanksi tegas langsung diberikan bagi para tahanan Rutan Kelas I Semarang usai terbukti positif menggunakan narkoba. Dicky Aditya/RMOLJateng
Sanksi tegas langsung diberikan bagi para tahanan Rutan Kelas I Semarang usai terbukti positif menggunakan narkoba. Dicky Aditya/RMOLJateng

Kasus penyalahgunaan para tahanan di dalam rumah tahanan (Rutan) positif memakai narkoba, baru terungkap terjadi di Rutan Kelas I Semarang. Tindakan berupa sanksi tegas langsung diberikan bagi para pelaku tersebut.


Sembilan orang terbukti positif menggunakan dan mengkonsumsi narkoba, dipindahkan ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Nusakambangan, usai terbukti menyalahgunakan narkoba. 

Kepala Rutan Kelas I Semarang Eddy Junaedi menjelaskan, sanksi tegas diberikan bagi para tahanan yang kedapatan mengkonsumsi narkoba di dalam tahanan.

Selain dipindahkan, mereka juga akan mendapatkan sanksi pencabutan hak-haknya sebagai tahanan, termasuk di dalamnya pemberian remisi dan sebagainya. 

"Ya, tentu kita berikan sanksi tegas. Sekaligus temuan ini menjadikan kita harus semakin teliti dalam pemeriksaan dan pengawasan tahanan di dalam rutan," jelas Eddy. 

Kasus ini masih dalam penyelidikan pihak rutan. Penyelidikan kasus ini, memastikan narkoba masuk ke dalam rutan dan dengan tidak adanya barang bukti ditemukan. 

Para tahanan pemakai narkoba menggunakan barang haram itu di dalam tahanan, terbukti positif atas hasil tes urine. Belum ditemukan bukti narkoba saat dikonsumsi di dalam rutan, kasus terungkap dari hasil pemeriksaan urine para tahanan tersebut. 

Meski tidak ada bukti, pihak Rutan Kelas I Semarang menegaskan, dapat secepatnya akan berhasil melakukan pengungkapan dari penyelidikan. 

Sembilan pelaku penyalahgunaan narkoba itupun sudah dipindahkan ke Lapas Nusakambangan, informasinya, sejak Kamis (12/12) lalu. 

Selain menyayangkan terjadinya penyalahgunaan narkoba di dalam rumah tahanan, Kepala Rutan Semarang Eddy Junaedi mengatakan, pihaknya ke depan akan lebih memperketat pengawasan para pengunjung dan barang-barang yang masuk. 

"Kita tentu saja menyayangkan kasus temuan ini. Akan kami perbaiki semuanya sistem yang ada agar lebih maksimal lagi ke depannya dalam mengantisipasi celah masuknya barang-barang terlarang," tegas Eddy.