Sepuluh warga Jawa Tengah akhirnya bisa pulang ke rumah setelah menjalani proses karantina di Natuna. Lima di antaranya, menumpang pesawat Batik Air dan turun di Bandara Ahmad Yani, Semarang sekira pukul 22.30 WIB.
- 165.185 Anak di Semarang Siap Jalani Vaksin Covid-19 di Sekolah
- Roy Suryo Bicara Rokok Membunuhmu
- Sembari Menunggu Logistik Sinovac, DKK Data Anak Usia 5 - 11 Tahun
Baca Juga
Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah, Yulianto Prabowo, mengatakan kelima orang tersebut sudah dinyatakan sehat dan merasa senang dapat menginjakan kaki di Jawa Tengah.
Kata dia, yang mendarat di Bandara Ahmad Yani merupakan warga Semarang, Kendal, Pati, dan Sukoharjo. Sementara sisanya turun di Bandara Adi Sucipto dan perjalanan darat.
"Mereka difasilitasi oleh Pemprov disediakan kendaraan untuk pulang ke rumah masing-masing. Namun ada juga yang dijemput keluarganya. Tidak ada perlakuan khusus, wong mereka ini sudah dinyatakan sehat kok. Oleh karena itu jangan ada kekhawatiran," kata Yulianto, Sabtu (15/2) malam.
Terkait pengawasan secara medis, Yulianto menegaskan hal itu tetap dilakukan. Hanya saja, pengawasan tersebut tidak melekat. Bagi mereka yang mengalami sakit, diharapkan melapor ke dinas kesehatan terdekat.
Yulianto memaparkan, sebagian besar warga Jateng yang usai dikarantina di Natuna, adalah mahasiswa. Terkait proses pembelajaran, mereka mengaku telah berkoordinasi dengan pihak kampus.
"Jadi mereka belajar lewat internet, ada aplikasinya, sampai kemudian ada pemberitahuan lebih lanjut dari pihak kampus," beber Yulianto, usai mendampingi para mahasiswa, di ruangan khusus.
Ia menegaskan, di Jawa Tengah tidak ada kejadian penularan COVID-19 yang terjadi. Hal itu berdasarkan pemantauan yang telah dilakukan baik di areal bandara, rumah sakit dan beberapa perusahaan yang mempekerjakan warga asing.
"Yang diluar ini (Natuna) kita sudah lakukan pemantauan, semua negatif Covid 19 (Virus Korona). Yang di rumah sakit juga sudah kita pulangkan semua, tidak ada yang terindikasi di Jawa Tengah," tegas Yulianto.
Menambahkan, Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Semarang, Ariyanti, mengatakan pihaknya terus meningkatkan kewaspadaan pada pintu masuk kedatangan bandara maupun pelabuhan.
"Tetap kesiagaan, kewaspadaan kita lakukan. Terutama penumpang yang dari luar negeri, (jika ada) suhunya (badan) meningkat kita berikan High Alert Card, tapi sampai sekarang tidak ada. Tidak hanya di sini, di Bandara Adi Sumarmo maupun pelabuhan, semuanya aman," paparnya.
Ia berharap, status kewaspadaan terhadap Covid-19 akan segera diturunkan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO). Namun hingga sekarang, pihaknya masih menunggu arahan terkait hal tersebut dari Kemenkes RI.
- Kota Semarang Siap Gelar Summit Kota Sehat 2022 Secara Hybrid
- Inovasi Digital Angkat Purbalingga Jadi Kabupaten Terbaik dalam Proyek SPHERES
- Pemkot Semarang Anggarkan UHC pada Perubahan 2022 Senilai Rp123 Miliar