Nikmatnya Lontong Lemprak Mbak Moer di Alun-alun Batang

Berkunjung ke Kabupaten Batang, Jawa Tengah, tidak akan lengkap jika tidak mencicipi Lontong Lemprak. Sebuah kuliner khas Batang yang mirip dengan opor ayam.


Satu penjaja kuliner itu adalah mbak Moer. Lontong Lemprak Mbak Moer berada di pojok alun-alun Batang, tepat di depan kantor Satlantas.

"Ya sebenarnya sama dengan opor kebanyakan, tapi yang bikin beda itu sambal merahnya. Lalu ayamnya bisa dipilih mau disuwir atau utuh," kata pemilik, Gun Indrawanto (50), Senin (4/7).

Ia bercerita bahwa keluarga istrinya yang memiliki darah peramu lontong lemprak. Keluarga sang istri, Moer, banyak yang berjualan di Batang hingga Pekalongan sudah sejak nenek buyut. Istrinya merupakan generasi ketiga.

Asal mula nama lontong lemprak berasal dari cara jualan. Pada zaman dulu, lontong lemprak dijual dengan keranjang pikul.

"Lalu tiap makan kan tidak ada tempat duduk. Jadi pembeli duduknya nglemprak atau lesehan," ujarnya.

Lalu, pada 1997, ia dan istrinya yang merupakan buruh pabrik, berpikiran membuka warung lontong lemprak. Berkonsep tradisional, ia tetap memasang keranjang pikul dari bambu di warungnya.

Cara makan pun tetap nglemprak atau lesehan. Sejak dibuka, warungnya sudah dikunjungi beberapa pejabat mulai dari kementrian, gubernur hingga bupati.

"Karena lokasinya juga bagus di pinggir Pantura juga," tambah Gun.

Ia menjual satu porsi lontong lemprak dengan harga Rp22 ribu. Isinya lontong, ayam dan telur. Dalam sehari, ia bisa menjual 150 porsi.

Rasanya? Lezat. Lontong buatan sendiri terasa pulen, digabung dengan kuah santan yang berpadu dengan sambal merah. Tentunya dilengkapi dengan daging ayam jago kampung sebagai menu utama.

Para penikmat kuliner bisa mencicipi lontong lemprak alun-alun mulai pukul 16.00 hingga 22.00.