Oktober 2024, Kasus Kebakaran Di Rembang Capai 160 Kali

Kebakaran Rumpun Bambu Di Dukuh Ngumpleng, Gunungsari, Rabu Siang (22/10).  Yon/RMOLJawaTengah
Kebakaran Rumpun Bambu Di Dukuh Ngumpleng, Gunungsari, Rabu Siang (22/10). Yon/RMOLJawaTengah

Rembang - Ini warning bagi masyarakat Rembang. Bulan Oktober belum genap, namun kasus kebakaran di daerah ini cukup banyak. Hingga Rabu (22/10) telah terjadi 160 kali kasus kebakaran. 

Dari jumlah tersebut, terbanyak adalah kasus kebakaran lahan, yakni 96 kali. Lahan yang dimaksud adalah rumpun bambu dan kebun tebu. Di susul kemudian kebakaran bangunan 31 kali, rumah (19), kendaraan (4) dan kelistrikan satu kali.

Kejadian terakhir adalah kebakaran rumpun bambu milik empat warga di Dukuh Ngumpleng, Desa Gunungsari, Kecamatan Kaliori.

Kebakaran terjadi Rabu (22/10) sekitar pukul 10.00 WIB. Kebakaran rumpun bambu itu nyaris merembet dan membakar kandang sapi milik Bambang Supriyono.

Beruntung Tim Pemadam Kebakaran (Damkar) milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Rembang tiba di lokasi untuk memadamkan api.

Kabid Pemadam Kebakaran BPBD Rembang Erwin Rahadian, saat di konfirmasi RMOLJateng, Rabu siang (22/10) mengatakan, penyebab terjadinya kebakaran ada beberapa. Antara lain, kompos gas meledak, konsleting listrik, buang puntung rokok sembarangan dan bakar yang tidak ditunggui sampai mati.

"Kasus kebakaran tahun ini lebih banyak di banding tahun lalu. Apa lagi saat ini masih musim kemarau, sehingga masih rawan terjadi kebakaran," ungkap Erwin.