Surakarta - Dalam rangka pengamanan Operasi Ketupat Candi 2025, Polresta Surakarta menerjunkan 900 personel gabungan yang terdiri dari unsur Polri, TNI, Dinas Perhubungan, Satuan Polisi Pamong Praja, dan elemen pengamanan lainnya.
- Warga Resah Atas Aksi Kera Berekor Panjang Yang Masuk Rumah
- MTI Serukan Pentingnya Masterplan Untuk Integrasi Dan Keberlanjutan
- DPRD Jateng Beri Saran Kuatkan Sektor Pertanian, Unggulan Berbagai Kemajuan Lahir
Baca Juga
Kapolresta Surakarta, Kombes Pol Catur Cahyono Wibowo, menyatakan personel tersebut akan disebar di titik-titik rawan kepadatan lalu lintas.
"Titik rawan kemacetan telah dipetakan, terutama di pasar, mal, dan tempat kuliner yang menjadi daya tarik wisatawan dan pemudik," papar Kapolresta Solo, Jumat (21/03).
Untuk pengamanan sepanjang mudik dan balik Lebaran, Polresta Solo juga menyiapkan 5 pos pelayanan dan pengamanan di sejumlah titik utama.
"Kami mendirikan 5 pos pelayanan dan pengamanan, yaitu di Benteng Vasternburg, Terminal Tirtonadi, Makuto, Faroka, dan Jurug," lanjut Kombes Pol Catur.
Walikota Solo, Respati Ardi, mengapresiasi pelaksanaan Operasi Ketupat Candi 2025 dan mengajak seluruh pihak untuk mendukungnya.
"Sesuai arahan Presiden dan Gubernur, kita harus mengamankan mudik kali ini agar tercipta suasana yang nyaman dan aman," katanya.
Ia memperkirakan 50% pemudik dari berbagai daerah akan masuk ke Jawa Tengah, termasuk Solo, dengan puncak arus mudik pada 28 Maret.
"Kami telah menginstruksikan kecamatan dan kelurahan untuk menyediakan posko mudik di kantor masing-masing," tambah Respati.
Dalam kesempatan yang sama juga dilaksanakan kegiatan pemusnahan barang bukti hasil Operasi Pekat.
Barang bukti yang dimusnahkan meliputi 1.512 liter minuman keras jenis ciu, 279 botol minuman keras, dan sekitar 300 knalpot brong. 
- Dindagkop UKM Rembang Mulai Lakukan Sosialisasi Pembentukan Koperasi Merah Putih
- Warga Resah Atas Aksi Kera Berekor Panjang Yang Masuk Rumah
- MTI Serukan Pentingnya Masterplan Untuk Integrasi Dan Keberlanjutan
