Operator Penting Siapkan Strategi Implementasi 5GR

Ketua Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel), Sarwoto Atmosutarno menyebut strategi implementasi 5G sangat penting bagi operator dalam menyiapkan layanan tersebut.


"Kerangka Peta Jalan 5G PokJa Model Bisnis memetakan strategi implementasi 5G dari 2021 sampai 2024,” kata Sarwoto dalam sharing session dengan tema secara virtual 'Menapaki Masa Depan Komunikasi Data'. 

Menurut dia, strategi itu meliputi implementasi 5G di ibu kota provinsi, destinasi wisata super prioritas seperti Borobudur dan Mandalika, ibukota negara baru dan di industri manufaktur.

"Itu belum termasuk strategi implementasi micro operator, dengan sejumlah skenario termasuk kepemilikan jaringan, kepemilikan frekuensi, operasional jaingan, elemen jaringan, aplikasi platform, dan penomoran," pungkasnya.

Konsep micro operator sendiri digagas untuk membangun jaringan sel kecil lokal untuk penyampaian layanan yang disesuaikan.

Pendekatan ini dapat membuka ekosistem bisnis komunikasi seluler 5G di masa depan untuk memungkinkan masuknya pendatang baru ke pasar.

Koordinator Standar Telekomunikasi Radio Kementerian Komunikasi dan Informatika Indonesia, Indra Utama mengatakan, di tahun 2022 ini pemerintah akan menyiapkan aturan tambahan soal pengelolaan jaringan 5G yang memuat lima aspek, yakni regulasi spektrum frekuensi radio, model bisnis, infrastruktur, ekosistem perangkat, dan talenta digital.

Dia juga mengatakan kolaborasi menjadi sangat penting dalam implementasi 5G, yang meliputi pemerintah pusat dan daerah, masyarakat, media, akademi dan dunia usaha diperlukan untuk pengembangan 5G.

"Kolaborasi lima elemen (Penta Helix Model), yang meliputi Pemerintah Pusat dan Daerah, Masyarakat, Media, Akademisi, dan Dunia Usaha diperlukan untuk pengembangan 5G,” kata Indra Utama.

Pemerintah, lanjut dia, dalam hal ini mendapatkan tata kelola 5G yang efisien dan terarah. Dunia usaha mendapatkan peluang partisipasi mengembangkan usahanya.

“Akademisi mendapatkan ruang inovasi dan studinya dijasikan basis pemerintah dalam mengambil kebijakan. Media mendapatkan akses pada informasi publik secara real-time; sedangkan Masyarakat mendapatkan layanan 5G dengan kualitas terbaik," ujar dia.