Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Salatiga turun hingga 2,5 persen selama pandemi Covid-19.
- Wali Kota Semarang Sidak ke Gereja Blenduk, Ucapkan Selamat Merayakan Natal Bagi Umat Kristiani
- Antisipasi Dampak Musim Hujan, Pemkot Semarang Keruk Sedimen Sungai
- Kodim 0705/Magelang Tanam Jagung, Dukung Progam Ketahanan Pangan
Baca Juga
"Dengan turunnya PAD hingga 2,5 persen ini sudah kami diskenariokan. Pajak yang harusnya di bayarkan dibuat nol dan dialihkan untuk penanganan Covid-19," ungkap Ketua DPRD Salatiga Dance Ishak Palit saat mendapat pertanyaan anggota DPRD Kabupaten Klaten ditengah kunjungan kerja di Gedung Rakyat, Selasa (7/7).
Skenario lainnya, sebut Dance, insentif pajak untuk mambantu masyarakat terdampak Covid-19. Serta, membantu hotel yang hancur total ditengah pandemi Covid-19.
"Bahkan ada okupansi hotel yang nol meskipun telah diberi insentif," tandasnya.
Ia menerangkan, Aset dan PAD Kota Salatiga sebenarnya sebesar Rp 250 miliar per tahun. 50 persen diantaranya bersumber dari RSUD Salatiga.
"Namun karena wabah Covid-19, ditambah pengangguran di Salatiga mencapai 1800 jiwa sehingga DPRD Salatiga merekomendasikan agat BTT dipake untuk anggaran padat karya," sebutnya.
Ditambahkan anggota DPRD Salatiga Agus Pramono. Meski PAD Kota Salatiga turun namun anggota DPRD Salatiga mendorong semua sektor usaha bagaimana tetap inovatif.
"Salah satunya dengan penerapan phisical distansing di lingkungan pasar pagi Salatiga. Sehingga, ekonomi tetap jalan sehingga PAD Kota Salatiga tetap masuk," tandas Agus Pramono.
- Dinperinaker Kota Pekalongan Dorong Perusahaan Susun Struktur dan Skala Upah Berkeadilan
- ASN Pemkot Magelang Diajak Beri Dukungan Nyata Untuk Palestina
- Wabup Tegal Targetkan 48 Paket Pekerjaan Perbaikan Jalan Rampung Sebelum Lebaran