Pakistan Hadapi Tantangan di Bidang Ekonomi Pasca Penggulingan Imran Khan

Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif/Net
Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif/Net

Pemerintahan Pakistan telah berganti kepemimpinan. Berbagai tantangan terutama di bidang ekonomi sudah menunggu untuk diselesaikan usai penggulingan Imran Khan sebagai perdana menteri dalam mosi tidak percaya.


Orang dekat perdana menteri yang baru, Shehbaz Sharif,  yaitu Miftah Ismail mengatakan pemerintah saat ini menghadapi tugas berat mengelola ekonomi yang tersendat-sendat dengan defisit besar, dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL.

"Imran Khan telah meninggalkan kekacauan yang kritis," kata Ismail, yang kemungkinan menjadi menteri keuangan Sharif pada konferensi pers di Islamabad, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (13/4).

Ia menambahkan pembicaraan yang ditangguhkan dengan Dana Moneter Internasional (IMF) akan dilanjutkan sebagai prioritas.

"Kami akan memulai kembali pembicaraan dengan IMF," katanya.

Ismail kemudian mengulangi keprihatinan Sharif yang diangkat dalam pidato perdananya di parlemen tentang apa yang dia gambarkan sebagai rekor defisit yang akan diwarisi pemerintahnya dari Khan, yang dituduh oleh oposisi salah urus ekonomi.

Sebagai tindak lanjut, Sharif membentuk Dewan Penasihat Ekonomi Nasional dalam pertemuan pertamanya pada hari Selasa.

IMF telah menangguhkan pembicaraan menjelang tinjauan ketujuh dari program penyelamatan senilai 6 miliar dolar AS yang disepakati pada Juli 2019.

Sharif (70) resmi menggantikan pendahulunya, Khan yang digulingkan lewat mosi tidak percaya sejak Senin (12/4).