Pandemi Belum Usai, BRT Trans Semarang Turunkan Target Penumpang

Dampak adanya pandemi nyata menyeluruh kesemua aspek ekonomi, salah satunya menurunnya target penumpang Bus Rapit Transit (BRT) Trans Semarang.


Dampak adanya pandemi nyata menyeluruh kesemua aspek ekonomi, salah satunya menurunnya target penumpang Bus Rapit Transit (BRT) Trans Semarang.

Dari target sebelum pandemi 14 ribu penumpang per tahun, kini di tahun 2021, Badan Layanan Umum (BLU) Trans Semarang menurunkan target menjadi hanya 7 ribu penumpang per tahunnya.

Meski di tahun sebelumnya ditargetkan 14 ribu penumpang, namun karena pandemi datang di bulan Maret, target tersebut tidak tersentuh.

Hal ini dikarenakan BLU Trans Semarang memberlakukan pembatasan jumlah penumpang sebanyak 50% saja dalam satu armada, untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 di Kota Semarang.

"Awal pandemi ada pembatasan yang berlaku sampai saat ini didalam armada, jelas kami realistis dan hanya menargetkan 7 juta penumpang saja pada tahun ini," ucap Plt Kepala BLU Trans Semarang, Hendrix Setiawan, Rabu (10/3).

Target pada tahun ini, memang mengikuti revisi target penumpang pada tahun lalu yakni diangka 7 sampai 8 juta penumpang. Nantinya, menurut Hendrix, pembatasan akan terus dilakukan sampai pandemi benar-benar hilang.

"Kami belum tahu sampai kapan pembatasan, tapi kami berharap agar kondisi segera normal kembali agar kapasitas yang sebelumnya dibatasi bisa normal kembali dan perekonomian bisa berjalan seperti sedia kala," tuturnya.

Sedangkan dalam satu armada saja, misalnya untuk koridor I yang menggunakan bus besar hanya diisi separuh dari kapasitas penumpang dengan penjagaan jarak.

Untuk koridor lainnya yang menggunakan bus kecil pun juga menerapkan hal sama termasuk armada feedder.

"Kita juga tempatkan pemindai suhu tubuh, serta menggunakan pembayaran non tunai," pungkasnya.