Belasan petani sayur di Desa Garung dan Kejajar Wonosobo menjerit. Pasalnya, panen sayur sepekan terakhir yang diharapkan dapat mengangkat perekonomian mereka, justru berbuah sebaliknya.
- BI Solo Gandeng Ralali.com Buka Akses Pemasaran UMKM Melalui Kurasi, Onboarding dan Showcasing
- Tembus 16 Juta Paket, Perusahaan Logistik Bikinkan Konten Gratis untuk UMKM Pekalongan
- 6 UMKM Binaan RB Rembang Semen Gresik Terpilih Ikuti Future SMEs Village G20 di Bali
Baca Juga
Belasan petani sayur di Desa Garung dan Kejajar Wonosobo menjerit. Pasalnya, panen sayur sepekan terakhir yang diharapkan dapat mengangkat perekonomian mereka, justru berbuah sebaliknya.
Panen raya malah membuat harga sayuran mereka merosot drastis. Sebagai contoh, harga tomat per kilo hanya dijual Rp300 dan sawi per ikat hanya Rp400.
Dibanding harga normal yang bisa 5 kali lipat, tentu hasil panen raya ini sangat menyedihkan. Akibatnya, mereka sama sekali tidak dapat menikmati hasil panen.
"Tentu ini sangat menyedihkan dan ironis sekali bagi petani sayur di Wonosobo. Saat panen yang ditunggu, harganya malah anjlok. Bahkan banyak sayur yang busuk sehingga dibuang karena tidak laku meski harganya sudah diturunkan drastis dari harga normal," terang Zhakiah Joban, Ketua ALISA (Asosiasi Muslimah Pengusaha) ICMI (Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia) Jateng, Jumat (9/10/2020).
Karenanya, pihaknya bergegas mengambil langkah strategis dan taktis. Salah satunya dengan membuka pasar tiban.
Didampingi ALISA ICMI Wonosobo, sepanjang beberapa hari terakhir berhasil terjual sekurangnya 1,1 ton sayur dari petani.
Sayur-sayuran seperti wortel, kentang, brokoli, kobis, labu siam, terong dan edamame berhasil terserap konsumen dengan baik.
"Ini bentuk kepedulian kami terhadap penderitaan petani sayur Wonosobo terlebih di tengah derita pandemi seperti sekarang ini," imbuh Zhakiah yang juga Waket Kadin Kota Semarang divisi Ekonomi Syariah ini.
Selain itu, pihaknya secara door to door dan melalui pesan di aplikasi daring juga melakukan penjualan khusus konsumen Semarang.
Dengan fasilitas pengiriman ke rumah langsung, diharapkan warga Kota Semarang dapat ikut membantu menyerap hasil panen raya sayur para petani.
"Yang tidak kalah istimewa adalah hasil panen edamame-nya karena kualitasnya sangat bagus karena ditanam di dataran tinggi. Rasanya lebih manis dan pulen, bijinyapun lebih besar dan warnanya hijau segar. Harganya juga sama dengan harga petani, kami tidak mengambil untung,†ujarnya berpromosi.
Untuk penjualan di Semarang, ALISA sama sekali tidak mengambil untung dan harga langsung dari petani. Meski demikian, konsumen peminat wajib membayar biaya ongkir di dalam Kota Semarang setelah menghubungi nomor pemesanan di 082227171862.
Berikut daftar harga sayur mayur dari Petani Wonosobo :
1. Kentang 12.000
2. Wortel 5.000
3. Kubis 3.000
4. Terong 4.000
5. Brokoli 13.000
6. Singkong 4.000
7. Ubi 3.000
8. Edamame 18.000
9. Tomat 5.000
10. Jipang 4.000
- Kumpulkan Investor, Grand Batang City Temukan Langsung dengan BUMN
- Ajang SGIC V 2022, SG Beri Apresiasi Tertinggi kepada Inovator Terbaik Perusahaan
- Pertamina Bangun 29 Proyek Strategis Infrastruktur Senilai Lebih Rp 20 T