Segenap komponen bangsa harus ikut serta dalam mensukseskan
agenda-agenda strategis kebangsaan. Di antaranya, Pilkada Serentak dan
Asian Games yang digelar di tahun ini.
- Pengukuhan Komite Tanggung Jawab Perusahaan Platform Digital
- Pembersihan Kali Semarang, Lancarkan Aliran Air Dan Agar Sungainya Makin Bersih
- Wabup Banjarnegara Sidak Dispermades PPKB, Ada Apa?
Baca Juga
Begitu ajakan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dalam Safari Ramadhannya bersama Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian di Provinsi Lampung, Senin (4/6). Acara yang diikuti lebih dari 50 ulama Lampung ini turut dihadiri oleh Ketua Dewan Penasihat Pengurus Besar Majelis Dzikir Hubbul Wathon (PB MDHW) KH. Maruf Amin.
"Kami mengajak segenap komponen bangsa, Polri, ulama dan masyarakat untuk mensukseskan agenda statagis bangsa. Ada pilkada, ada juga Asian Games," kata Marsekal Hadi dikutip dari Kantor Berita Politik
Lampung merupakan kota kelima yang menjadi tempat safari Panglima TNI dan Kapolri , setelah Medan, Tasikmalaya, Lombok, dan Surabaya. Seruan yang disampaikan Hadi selalu sama, yaitu pelibatan semua komponen dalam upaya deradikalisasi di negeri ini.
"Kami mengajak seluruh keluarga besar Polri, para ulama, dan masyarakat pada umumnya untuk bersatu padu. Kita perlu bahu membahu memberikan pemahaman yang positif, sekaligus merangkul seluruh komponen bangsa untuk mencegah radikalisme," tambahnya.
Senada dengan itu, Kiai Maruf dalam tausiyahnya mengakui bahwa ada upaya dari sekelompok orang yang mempertentangkan Islam dan Pancasila. Namun, upaya tersebut tidak berhasil.
Negara Indonesia sampai sekarang masih kondusif. Pancasila merupakan titik temu, kalimatun sawa. Pancasila itu Islami," ujar Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu.
Sementara mengenai radikalisme yang berkembang, Kiai Maruf menyebut bahwa selama ini ada yang salah dalam memahami jihad. Jihad dimaknai sebagai perang. Padahal dalam situasi damai, jihad adalah membuat perbaikan-perbaikan, seperti mencerdaskan anak bangsa, mensejahterakan rakyat dan lain-lain.
"Indonesia bukan darul harbi. Para ulama menyebut Indonesia sebagai darussalam. Jadi jihad di Indonesia bukanlah perang dan saling membunuh. Ini harus diluruskan," tambahnya.
Sementara itu, Sekjen PB MDHW Hery Haryanto Azumi memuji Safari Ramadhan yang digelar Panglima TNI dan Polri. Sebab, pertemuan Panglima TNI, Polri, ulama dan masyarakat Lampung merupakan aksi nyata pemerintah dalam merangkul ulama dan masyarakat untuk memperkuat soliditas kebangsaan.
"Upaya merangkul ulama dan masyarakat sangat penting. Apa yang dilakukan pemerintah melalui TNI dan Polri sudah sangat tepat," kata Hery yang ikut dalam rombongan tersebut.
Safari Ramadhan Panglima TNI-Kapolri diharapkan dapat menjaga kondusivitas bangsa dapat terlaksana dengan baik.
"Dua agenda strategis di depan mata adalah pilkada dan Asian Games, insya Allah akan berjalan dengan baik," tutupnya.
- Dedy Corbuzier dilantik Jadi Stafsus Menhan, Untuk Apa?
- Ditunjuk Sebagai Pj Sekda Kabupaten Karanganyar, Inilah Sosok Kurniadi Maulato
- CPNS Mau Diangkat, Harus Taat Aturan