Partisipasi Pemilih Rendah, Komisi A DPRD Jateng Minta KPU Wonogiri Lakukan Upaya

Meski jumlah pemilih di Kabupaten Wonogiri sangat besar, namun dalam ajang Pemilihan Umum (Pemilu) partisipasi pemilih sangat rendah. Untuk itu Komisi A DPRD Jateng meminta kepada KPU Wonogiri untuk melakukan upaya meningkatkan partisipasi warga dalam mensukseskan Pemilu 2024.


"Jumlah pemilih di Wonogiri sebenarnya sangat besar. Terlebih Wonogiri menjadi salah satu daerah terluas di Jateng. Namun tingkat partisipasi di daerah tersebut sangat minim. Tingkat partisipasi dengan jumlah pemilih potensial sangat tidak sebanding," ujar Anggota Komisi A DPRD Jateng Muhammad Yunus dalam keterangannya, Senin (13/3/2023)

Hal tersebut lanjut Yunus bisa dilihat dari hasil Pemilu 2019. Partisipasi yang rendah di Wonogiri menjadi catatan khusus. Bagaimana KPU menyiasati masalah ini untuk mengangkat jumlah partisipasi pada Pemilu 2024 nanti.

Lebih lanjut Yunus mengatakan, dalam roadshow ke KPU kabupaten/kota tidak hanya untuk mengetahui persiapan pemilu tidak hanya membicarakan perihal partisipasi pemilih potensial namun juga masalah anggaran.

"Roadshow yang kita lakukan ke KPU di Jateng tidak hanya untuk meningkatkan jumlah partisipasi pemilih, namun juga mengenai anggaran di masing-masing KPU," tambah Muhammad Yunus. 

Sementara itu Ketua KPU Wonogiri Toto Sihsetyo Adi, mengatakan ada beberapa faktor yang menjadikan tingkat partisipasi di Kabupaten Wonogiri rendah.  Secara keseluruhan, penduduk di Wonogiri sebagian besar merupakan perantauan. Bahkan saat pencocokan dan penelitian (coklit) pun, Pantarlih mendapatkan data warga yang sudah bekerja di daerah lain.

"Usaha yang kami lakukan yaitu kami akan melakukan sosialisasi bagi para perantau untuk pulang ke daerah asal (Wonogiri), atau dia memilih di daerah sana atau memberikan suara di sini (Wonogiri)," kata dia.

Mengenai persiapan pemilu, untuk Pilkada anggaran yang diputuskan sebesar Rp 36 miliar. Jumlah itu pun sudah melalui tiga kali revisi.

Kepada Komisi A pun, Toto berharap DPRD dapat membantu perizinan untuk bisa menyewa gudang yang representatif guna menyimpan barang-barang kebutuhan untuk Pemilu 2024 supaya dapat berjalan dengan lancar.

Anggota KPU Wonogiri Dwi Prasetyo turut menambahkan, hasil e-coklit sudah terlaksana sebesar 96%. Program coklit akan berakhir Senin (13/3) untuk penuh 100%. Secara keseluruhan ada penurunan jumlah TPS dari 3.913 sekarang 3.909 tempat.

"Berkurangnya jumlah TPS karena dampak geografis yang tidak bisa dijangkau. Ada satu daerah yang berbatasan dengan lembah. Dukuh Seneng berada di tengah-tengah Alas Ketu. Ada 160 pemilih di tiga RT dan tidak bisa digabung ke TPS lain karena terlalu jauh. Juga Di Kecamatan Slogohimo, ada desa terkena bencana longsor, rumah ambruk, ambruk, ini menjadikan pengurangan TPS,” jelasnya.

Selanjutnya anggota Komisi A Sulistyorini mempertanyakan perihal upaya mengatasi agar para perantau wonogiri memberikan suaranya pada Pilkada 2024. Toto menjawab, KPU Wonogiri akan bekerja sama dengan komunitas warga perantauan salah satu contoh dengan Pawargi atau Paguyuban Warga Woonogiri di Jakarta. (ANF).