Bupati Pemalang Mansur Hidayat, Sbersama Marwadi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Tegal menghadiri acara Pasar Murah yang dilaksanakan di desa Gendowang Kecamatan Moga, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, pada Jumat (1/12).
- Semarang Punya Potensi Luar Biasa, Pemkot Yakin Anak-anak Muda Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi Kreatif
- Gubernur Jateng Minta Para Kades Verifikasi Ulang Data Masyarakat Miskin
- Presdir XL Axiata Ikut Wakil Indonesia di Konferensi Pemberdayaan Perempuan Negara G20
Baca Juga
Acara ini merupakan salah satu upaya pemerintah dan Bank Indonesia Tegal untuk menekan laju inflasi.
Lalu mencegah penimbunan kebutuhan pokok, dan membantu masyarakat mendapatkan bahan pokok dengan harga terjangkau.
Fokus penjualan bahan pokok dalam kegiatan tersebut adalah beras, telur, cabai, bawang yang merupakan konsumsi sehari-hari oleh masyarakat.
Adapun paket penjualan berisi beras 3kg, gula pasir 1kg, 1 liter minyak kita dengan harga Rp 17rb.
“Kami berkomitmen untuk mendukung pemerintah daerah dalam menjaga stabilitas harga, khususnya harga bahan pokok. Kami juga menginformasikan bahwa pasokan beras, gula dan minyak masih cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," kata Bupati Pemalang Mansur Hidayat.
Ia menuturkan bahwa pasar murah ini merupakan wujud hadirnya pemerintah bersama Bank Indonesia Tegal guna menekan laju inflasi, mencegah penimbunan kebutuhan pokok, dan membantu masyarakat mendapatkan bahan pokok dengan harga terjangkau.
Mansur berharap kegiatan ini dapat bermanfaat bagi masyarakat, khususnya di desa Gendowang.
Pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat untuk berbelanja bijak terutama menjelang Nataru.
"beli sembako secukupnya serta mengajak masyarakat untuk membantu pemerintah menekan inflasi dengan manfaatkan pekarangan rumah melalui menanam cabai,” ujar Mansur.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Tegal, Marwadi mengatakan bersama Pemda Pemalang dan Bulog terus berkoordinasi menjaga inflasi melalui Gerakan Pasar Murah (GPM). Kqli ini merupakan GPM kesepuluh.
Ia berharap kegiatan GPM yang rutin dilakukan pemerintah daerah yang bekerja sama dengan Bank Indonesia Tegal dapat menstabilkan harga kebutuhan bahan pokok di masyarakat.
Menurut data dari Bank Indonesia Tegal, saat ini Kota Tegal tercatat mengalami inflasi sebesar 0,49% (mtm) atau inflasi 3,68% (yoy).
Pendorong laju inflasi tertinggi kembali bersumber dari Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau dengan andil 0,51% (mtm) serta Kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya dengan andil 0,03% (mtm).
Sedangkan kelompok penahan laju inflasi terutama berasal dari Kelompok Transportasi dengan andil -0.04% (mtm).
- Top CSV Award 2021 Dorong Semen Gresik Perkuat Ekosistem Sehat
- Komitmen Dinnakerind Demak: Mencetak Tenaga Kerja dan Wirausaha
- Menyusuri Jalur Sutra Tiongkok-Uzbekistan-Indonesia