Para driver ojek online di kota Semarang meningkatkan keamanan diri paska kasus pembunuhan yang menimpa driver taksi online Semarang, Fauzy Aribammar, di Jalan Mugas Dalam Raya, Mugassari, Kota Semarang oleh penumpangnya.
- JMSI Jateng Salurkan Bantuan Paket Sembako dari Kapolri untuk Wartawan
- Soal Limbah Ciu, Ganjar: Sudah Diberi Teguran Keras, Ini Menantang Pemerintah
- Operasi Patuh Candi 2021, Ditlantas Polda Jateng dan Satlantas Polrestabes Semarang Bagikan Paket Sembako Kepada Masyarakat
Baca Juga
Mereka ternyata memiliki sistem keselamatan kerja yang disepakati di sesama komunitas terutama saat melakukan aktivitas ngalong atau cari orderan penumpang saat malam hari.
"Kami aktifkan share location live saat ngalong sehingga teman-teman driver lain bisa memantau," kata Perwakilan asosiasi driver Maxim Semarang (Adimas) Kurnia, Rabu (26/7) malam.
Kurnia menyebut, biasanya, sharelok live tersebut berdurasi 1 - 8 jam, tergantung dari orderan yang didapat.
“Misal ada orderan masuk di atas jam 12 malam. Driver akan membagikan sharelok live berdurasi 8 jam. Kalau misal berhenti di suatu tempat, atau keluar dari jalur pengantaran / penjemputan, kita teman teman langsung menghubungi atau mencari keberadaanya," tambah Kurnia.
Namun demikian, para driver tidak ada mengambil orderan yang mencurigakan, misal jam dan lokasi penjemputan yang jauh dari pemukiman atau keramaian.
Ia mengungkapkan, para driver mengambil orderan malam bukan semata-mata karena orderan ramai.
Bahkan, menurutnya saat malam hari orderan agak berkurang.
“Hanya demi kebutuhan sehingga para driver pantang menyerah," pungkas Kurnia.
- Bagikan Sembako, Satpol PP Kota Semarang Gandeng Dharma Wanita Dan Rumah Pancasila
- Turun ke Level 2, Hendi Ijinkan Bioskop Beroperasi
- Kepala LKPP RI Targetkan 90% Pengadaan 2023 untuk Produk Dalam Negeri