Para driver ojek online di kota Semarang meningkatkan keamanan diri paska kasus pembunuhan yang menimpa driver taksi online Semarang, Fauzy Aribammar, di Jalan Mugas Dalam Raya, Mugassari, Kota Semarang oleh penumpangnya.
- Misa Natal Sesuai Prokes, Hendi Beri Penghargaan Holy Stadium
- MPR RI : Pemerintah Daerah Jangan Pendam Dana BLT
- Yukata Peduli Bangsa Kampanyekan Donor Darah Ditengah Pandemi
Baca Juga
Mereka ternyata memiliki sistem keselamatan kerja yang disepakati di sesama komunitas terutama saat melakukan aktivitas ngalong atau cari orderan penumpang saat malam hari.
"Kami aktifkan share location live saat ngalong sehingga teman-teman driver lain bisa memantau," kata Perwakilan asosiasi driver Maxim Semarang (Adimas) Kurnia, Rabu (26/7) malam.
Kurnia menyebut, biasanya, sharelok live tersebut berdurasi 1 - 8 jam, tergantung dari orderan yang didapat.
“Misal ada orderan masuk di atas jam 12 malam. Driver akan membagikan sharelok live berdurasi 8 jam. Kalau misal berhenti di suatu tempat, atau keluar dari jalur pengantaran / penjemputan, kita teman teman langsung menghubungi atau mencari keberadaanya," tambah Kurnia.
Namun demikian, para driver tidak ada mengambil orderan yang mencurigakan, misal jam dan lokasi penjemputan yang jauh dari pemukiman atau keramaian.
Ia mengungkapkan, para driver mengambil orderan malam bukan semata-mata karena orderan ramai.
Bahkan, menurutnya saat malam hari orderan agak berkurang.
“Hanya demi kebutuhan sehingga para driver pantang menyerah," pungkas Kurnia.
- Bakti Untuk Negeri, Kemenhub Bersama BUMN Sediakan 25 Ribu Vaksin di Soloraya
- Sidak Bangunan Pasar Legi, Gibran dan KemenPUPR Dicurhati Pedagang
- Ketua JMSI Jawab Isu Pendaftaran dan Verifikasi Media