Bagikan Sembako, Satpol PP Kota Semarang Gandeng Dharma Wanita Dan Rumah Pancasila

Kasat Pol PP Kota Semarang Fajar Purwoto memberikan bantuan ke warga/RMOLJateng
Kasat Pol PP Kota Semarang Fajar Purwoto memberikan bantuan ke warga/RMOLJateng

Kegiatan berbagi sembako bagi warga terdampak Covid masih terus dilakukan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Semarang. Kegiatan yang sudah dilakukan ke-6 kalinya, kini menggandeng Dharma Wanita Satpol PP Kota Semarang dan Ormas Rumah Pancasila.


"Kami mengajak Rumah Pancasila dan Dharma Wanita, slogan kami jelas, satpol PP peduli kasih. ini yang kita bagi minyak goreng, mie instant, hand sanitizer dan pencuci piring, dan kita kasih tambahan uang bagi yang sudah sepuh," kata Kasat Pol PP Kota Semarang, Fajar Purwoto, Senin (2/8).

Acara pembagian sembako kali ini menyasar kepada pedagang kaki lima (PKL) di Pasar kembang Bugangan, Semarang Timur. Ada 74 paket yang dibagikan pada pagi hari ini.

"Kami fokus ke PKL karena PKl untuk cari pelanggan kan susah, kita arahkan kesini dan kita sebar, kemarin itu juga di Semarang Selatan," jelasnya.

Fajar juga berencana akan membagikan paket sembako bagi warga yang sedang menjalani isolasi mandiri. "Rencananya kami juga akan beri untuk warga yang isoman nanti kita cek Pak Lurah jika ada warganya yang isoman nanti kita bagi," ungkapnya

Sementara itu, Wakil Ketua Dharma Wanita Satpol PP Semarang, Fitri Marthen Dacosta mengharapkan dengan adanya pembagian paket sembako ini bisa bermanfaat bagi warga yang sedang merasakan dampak adanya PPKM.

"Ini adalah salah satu bentuk tali kasih kami dari Dharma Wanita Satpol PP Semarang. Semoga saja warga bisa lebih baik kedepannya dan PPKM bisa segera berakhir dan warga bisa menata lagi kehidupannya, yang penting semua sehat dan sudah vaksin semua," ungkap Fitri.

Senada, Titus Yuhan Benediktus, Anggota Rumah Pancasila yang ikut terlibat dalam kegiatan kemanusiaan ini mengharapkan warga  bisa melihat apa yang dilakukan oleh masyarakat di tingkat yang lebih atas adalah bentuk kepedulian terhadap sesamanya.

"Banyak masyarakat indonesia yang tidak memiliki apa-apa, banyak yang terdampak dan tidak memiliki nafkah, dengan adanya kegiatan ini yang bekerja sama dengan rumah pancasila diharapkan benar-benar bisa mengamalkan sila-sila pancasila untuk memberi makna hidup bagi yang lain," tutur Titus.

Seorang PKL penjual nasi yang didatangi Satpol PP, Winarni, merasa trenyuh mendapatkan bantuan dari Satpol PP. Pasalnya dirinya baru pertama kali mendapatkan bantuan semacam ini.

"Saya nggregel (trenyuh) dapat bantuan karena baru kali ini dapat bantuan, saya terimakasih sekali mendapat bantuan ini, alhamdulillah dikasih rejeki bisa buat makan buat tombok-tombok juga," kata Winarni sambil berkaca-kaca.