Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memutuskan untuk menangguhkan pasokan vaksin Covid-19 buatan Bharat Biotech India, Covaxin.
- Sederhana, Pewaris Tahta Belanda Putri Mahkota Amalia Rayakan Ulang Tahun Ke-18
- India Bantu Warga Afghanistan yang Melarikan Diri
- Harapan Xi Jinping pada Kanselir Jerman Olaf Scholz Baru
Baca Juga
Dalam pernyataan pada Sabtu (2/4), WHO mengatakan pihaknya telah menangguhkan pasokan Covaxin melalui badan-badan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) setelah melakukan inspeksi, dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL.
WHO juga meminta negara-negara yang telah menerima Covaxin untuk mengambil "tindakan yang tepat". Meski tidak dirinci apa "tindakan yang tepat" yang dimaksud.
Meski begitu, dikutip Reuters, WHO mengatakan Covaxin tetap efektif dan tidak ada masalah keamanan.
Penangguhan sendiri tampaknya sebagai tanggapan atas hasil pemeriksaan daftar penggunaan darurat (EUL) WHO yang dilakukan pada 14-20 Maret.
Bharat Biotech dikatakan telah menyampaikan komitmen untuk menangguhkan produksi Covaxin yang diekspor. Hal itu akan mengakibatkan terhentinya pasokan Covaxin.
Penurunan produksi vaksin sendiri dilakukan lantaran permintaan yang turun karena infeksi yang rendah dan cakupan vaksinasi di dalam negeri yang semakin luas.
- Pemimpin China Kirim Doa Kesembuhan untuk Ratu Elizabeth II
- Joe Biden Nilai Idul Adha Pengingat Komitmen Islam Terhadap Kesetaraan
- Menlu Retno Bahas Kesenjangan Vaksin Yang Sangat Besar