- Produk dari Amerika Bidik Pasar Semarang
- Berdayakan Ekonomi Kerakyatan, Squad Nusantara Sinergikan Potensi Daerah
- UMKM Disabilitas di Kota Semarang Didorong Miliki NPWP
Baca Juga
Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Semarang memastikan stok sembako di enam pasar tradisional aman dengan harga terjangkau.
Hal itu diungkap Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan dan Stabilisasi Harga Disdag Kota Semarang, Bahtiar Efendi, Selasa (30/1).
"Inflasi harga terkendali sehingga tidak terjadi kenaikan signifikan. Kita punya tim pengendalian harga yang rutin harian memonitor perkembangan harga dan terjadinya inflasi di 6 pasar tradisional," katanya.
"Hasil data inflasi kita bandingkan dengan daerah-daerah kabupaten dan kota lain, dilihat antara kenaikan dan penurunan pada masing-masing kebutuhan komoditas," tambah Bahtiar.
Sementara itu, hasil pantauan RMOLJateng di Pasar Peterongan, harga kebutuhan pokok sebagian mengalami kenaikan. Tetapi sebaliknya untuk stok, aman. Para pedagang pun menyebut tidak ada barang kosong sejak awal tahun ini.
Salah satunya Utami (37) pedagang daging sapi dan ayam, ia mengatakan, harga daging ayam tidak kembali naik dan stabil setelah terakhir kali kenaikan ketika permintaan meningkat jelang Natal.
Namun, setelah penjualan normal turun lagi ke harga jual wajar tidak naik lagi. Harganya selama satu bulan, Januari ini tetap, yaitu Rp 33.000 per kilogram.
"Ya, wajar ada kenaikan Rp 2-3 ribu kemarin Natal dan turun kembali. Ini sudah stabil harga ayam per kilogram Rp 33.000 tetap, tahun baru harga masih sama saja sampai sekarang karena pembelian normal jadi tidak naik," kata Utami.
Pun demikian, Lastri (47) pedagang bawang dan cabai. Dirinya mengaku kenaikan tiba-tiba dan harga yang turun mendadak untuk cabai sempat berdampak ke pembelian.
Naiknya harga akhirnya turun sendiri kemungkinan besar karena stoknya cukup disusul hasil panen wilayah Pantura Brebes dan Pemalang masuk sehingga menurunkan otomatis.
"Ketar ketir itu pas harganya naik tiga kali lipat cabai merah jadi Rp 90 ribu. Sehingga, pembelian anjlok pembeli takut beli cabai. Hampir dua minggu naiknya, tapi alhamdulilah turun terus malah bisa berkisar Rp 30 ribu lebih sedikit. Biasanya jarang, memang khusus cabai naik turun biasa," bebernya.
- Jelang Nataru, Pj Bupati Ingatkan Potensi Kepadatan Kendaraan, Inflasi, dan Bencana
- Uang Kuliah Masuk Komoditas Penyumbang Inflasi, Ini Program BI Tegal
- Pengamat Ekonomi Kreatif: Pelaku Ekraf Harus Punya Merek Sendiri, Agar Makin Mudah Pasarkan Produk