Presiden Joko Widodo menghargai setiap sikap yang diambil para relawan jelang Pilpres 2019, khususnya sikap relawan yang menyatakan untuk tidak mendukung lagi.
- Rocky Gerung : Pilih Calon Presiden yang Pikirannya Tebal Bukan Amplopnya Tebal
- GBB Upayakan Kesejahteraan Ribuan Buruh Lewat Kartu Benefit Ganjaran
- Pastikan Keamanan Gudang Logistik, Polres Grobogan Lakukan Pengecekan
Baca Juga
Jokowi tentu tetap ingin mengkonsolidasikan semua elemen, termasuk para relawan, yang pernah membantu pemenangannya di Pilpres 2014 lalu.
Begitu tegas politisi PDIP Arteria Dahlan menanggapi fenomena relawan yang mulai meninggalkan Jokowi di Pilpres 2019.
"Semua masuk dalam perhatian beliau. Tentunya beliau berharap seluruh relawan solid, berpikir obyektif dan dengan kesadaran dan keyakinan penuh bahwa pemerintahan ini bergerak maju ke depan serta penuh kemanfaatan," ujarnya kepada Kantor Berita Politik RMOL
Sementara itu, PDIP sebagai pendukung utama Jokowi mengajak seluruh relawan untuk kembali merapatkan barisan untuk memastikan agar kepemimpinan Jokowi sesuai dengan kehendak rakyat.
"Mari bergotong-royong bahu-membahu memastikan bahwa keberhasilan Pak Jokowi periode pertama ini harus dilanjutkan agar rakyat semakin merasakan manfaatnya," tukasnya.
Dua hari berturut barisan relawan Joko Widodo menyatakan penyesalan karena sudah menjadi pendukung Joko Widodo. Jumat (16/3), kelompok aktivis Pro Demokrasi (Prodem) menggelar aksi di depan Istana Negara. Mereka mengaku menyesal pernah mendukung Joko Widodo, bahkan dalam aksi ini mereka menyatakan tobat nasuha.
Pada Sabtu (17/3), giliran Komunitas Relawan Sadar (Korsa) yang menyatakan menyesal pernah mendukung Jokowi.
Kedua relawan ini menilai Jokowi gagal menepati janji kampanye, gagal dalam menghentikan utang luar negeri, dan gagal meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
- Pakar Unpad Apresiasi Gagasan Pertahanan Ganjar Pranowo
- Agus Hermanto: Lebih Baik Saksi Pemilu Dibiayai Negara
- KPU Batang Mulai Uji Publik Rancangan Dapil untuk 2024