Politikus PDI Perjuangan Arteria Dahlan menilai tidak tepat jika seorang tokoh nasional mengkritik pemerintah dengan membawa-bawa sang pencipta.
- Dicopot Sebagai Sekretaris Fraksi Golkar, Aan Shopuanudin: Saya Manut Partai
- Demokrat Jatim Dukung Jokowi, Bukti Suara Kader Didengar
- Sekretariat DPRD Salatiga Belum Terima Surat Pengunduran Diri Teddy Sulistio
Baca Juga
Menurutnya, saat berdakwah di masjid atau menjadi pembicara di masjid, seorang tokoh nasional harus bisa membangun umat, baik dalam konteks kerohanian maupun kehidupan sosial bermasyarakat termasuk politik membangun bangsa, bukan politik kampanye yang didalamnya dipenuhi ujaran kebencian, fitnah yang bertentangan dengan agama.
"Tidak tepat kalau masjid dijadikan tempat kampanye ganti presiden. Ada sebutan Allah yang akan menurunkan presiden dan penyebutan partai setan, itu enggak tepat," ujarnya saat ditemui di gedung Dewan Pers, Rabu, (30/5).
Lebih lanjut Arteria menjelaskan pihaknya lebih tertarik berpolitik membangun bangsa terbangun dalam diskusi di masjid dari pada politik praktis.
"Kalau masjid dijadikan tempat berpolitik untuk membangun peradaban umat dan bangsa, kami sangat setuju," bebernya.
- PWNU Jateng Ucapkan Terima Kasih Kepada PKB
- Eks Ketua DPRD Banjarnegara: The Right Man in The Right Place
- Sekjen Lodewijk: Airlangga Capres Golkar Itu Keputusan Munas