Pedagang Daging Di Salatiga Minta Dinas Terus Awasi Daging Gelonggongan

Para pedagang daging di Pasar Raya Salatiga berharap besar dinas terkait tetap melakukan pengawasan ketat pasca temuan daging gelonggongan beberapa waktu lalu.


Para pedagang daging di Pasar Raya Salatiga berharap besar dinas terkait tetap melakukan pengawasan ketat pasca temuan daging gelonggongan beberapa waktu lalu.

"Ya, adanya temuan daging gelonggongan cukup membuat pedagang 'bersih' jengkel. Daging gelonggongan bukan dari Salatiga, karena kami asal Salatiga menjual daging sapi lokalan dengan kualitas kering," kata Ninik, seorang pedagang daging sapi di Los daging Pasar Raya I Salatiga warga Timbulrejo kepada wartawan, Selasa (11/5).

Ninik menyebutkan, penjualan daging saat ini memang masih terbilang tidak terpengaruh dengan temuan daging gelonggongan berasal dari luar Salatiga.

Dengan harga jual Rp150 ribu/ kg untuk kualitas super atau grade A, ia bersyukur permintaan pasar masih tinggi. Namun dengan harga terus merangkak naik menjelang lebaran itu, Ninik dan pedagang lainnya mengklaim menjual daging yang kering serta tidak mengecewakan.

Ia pun telah mengetahui, jika beberapa waktu lalu kembali ditemukan penjual daging gelonggongan. Temuan tersebut diharapkan menjadi pembelajaran bagi semua pihak, khususnya pedagang daging untuk berjualan secara jujur.

"Penjualan daging lokalan Salatiga sering dirusak daging asal luar yang mengandung air atau gelonggongan. Kami minta dinas tetap mengawasi," imbuhnya didampingi anak perempuannya.

Sementara, meski harga daging sapi di pasar induk Kota Salatiga dua hari menjelang lebaran terus merangkak tidak berarti kondisi los daging terbesar di Salatiga itu sepi.

"Sekali pun terus naik tapi kita butuh, mau tidak mau tetap dibeli," kata Asnimar ibu rumah tangga warga Tingkir, Salatiga, Selasa (11/5).

Dalam hitungan hari, harga terus merangkak naik dengan kisaran Rp10-20 ribu/ kg. Untuk saat ini saja, Selasa (11/5) daging super mencapai Rp150 ribu/ kg.

Sedangkan untuk nomor dua, selisih Rp10-15 ribu yakni Rp135-130 ribu/ kg. Meski harga terus meroket, permintaan tetap tinggi.

"Kenaikan harga daging sapi menjelang lebaran hingga Rp150/ kg cukup merepotkan kami sebagai pengelola rumah makan," aku Ratri, warga Salatiga.

Seperti diketahui, petugas gabungan sempat menyita daging gelonggongan yang dijual di Pasar Raya Salatiga di awal Ramadan lalu. Diampuh Dinas Perdagangan serta Dinas Pangan dan Pertanian (Dispantan) Kota Salatiga, kini daging asal luar Salatiga terus diawasi ketat.