Komunitas HORE terdiri dari public relation hotel, mall, radio, rumah sakit dan sejumlah media ini galang dana peduli Gempa Lombok. Hasilnya uang sebanyak Rp 3 juta berhasil dikumpulkan dalam lima hari.
- Polres Demak akan Gelar Penyekatan Lalu Lintas Hewan Ternak
- TMMD Sengkuyung Tahap II Sasar Infrastruktur dan Non Infrastruktur
- Pemkot Yogyakarta Kaji Perda Parkir
Baca Juga
Hasil dari donasi yang dikumpukan disalurkan melalui Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Solo, yang diterima langsung oleh Sekretaris PMI Solo, Sumartono Hadinoto.
"Kami dari komunitas HORE di Solo Raya, prihatin dengan kondisi bencana yang terjadi di Lombok. Semoga bantuan kami bermanfaat," ujar Juru Bicara komunitas HORE, Arie Sunaryo, Senin (27/8).
Sementara itu Sekretaris PMI Solo, Sumartono Hadinoto mengucapkan terima kasih telah mempercayakan donasinya pada PMI baik bantuan dari masyarakat umum maupun dari komunitas HORE yang akan disalurkan kepada korban gempa Lombok, NTT.
"Kita masih membuka kesempatan untuk masyarakat yang akan memberikan bantuan hingga batas waktu yang belum ditentukan, dan kita salurkan pada korban gempa Lombok," ungkap Soemartono.
Saat ini, bantuan dari PMI Solo difokuskan untuk penyediaan sayur atau lauk untuk sekitar 6.300 pengungsi. Dalam sehari, dibutuhkan anggaran sekitar Rp 3.000.000 untuk memenuhi kebutuhan memasak di dapur umum. Sedangkan untuk beras, masih tercukupi oleh bantuan yang didistribusikan pemerintah maupun PMI Pusat melalui PMI Lombok.
Selain itu untuk bantuan kesehatan penanganannya sudah diambil alih puskesmas setempat. Para dokter dan dokter ahli sudah ditarik. Namun PMI Solo masih mengawasi untuk psikologikal spot, pendidikan dan distribusi air.
"Karena ini sedang proses, mudah-mudahan minggu ini air sudah selesai. Berarti kita sudah tidak perlu distribusi air tetapi ke yang lain tempat. Yakni ke desa binaan Gumantar yang sejak gempa hingga saat ini tidak ada aliran air dan listrik," lanjutnya.
Sumartono menambahkan PMI Solo berkomitmen untuk tetap mengawal korban gempa di Lombok hingga kondisi dinyatakan normal. Harapannya pemerintah segera memenuhi kebutuhan para korban, khususnya untuk tempat tinggal tetap, MCK (mandi, cucu, kakus) dan lainnya.
"Jika tidak ada yang perlu dikerjakan lagi, pihaknya akan menarik seluruh relawan," pungkasnya.
- Infrastruktur Kabupaten: Laboratorium Kesehatan Dan Gedung Pertemuan
- Jelang Sumpah Pemuda, Bendera Merah Putih Sepanjang 1000 Meter Terbentang di Karanganyar
- Bupati Batang Wihaji Kunjungi Lansia