Pekan Juang 45 Manggala Yudha, Cara Kopassus Sambut Hari Kemerdekaan

Perlombaan dan perayaan memperingati HUT Kemerdekaan RI ke 77 juga digelar di lingkungan Batalyon 22 Grup-2 Kopassus Kandang Menjangan Kartasura. Yang menarik setiap lomba memiliki makna yang selaras dengan tugas dan tanggung jawab prajurit Kopassus.


Mengusung tema Pekan Juang’45 Manggala Yudha, digelar 3 kegiatan utama yakni olahraga militer bertajuk Manggala ‘45 Warrior, peresmian Musholla dan Kebun batalyon, serta family gathering. 

"Kita usung keteladanan para pejuang kita, maka setiap lomba ada maknanya. Untuk Manggala Warrior, kita libatkan seluruh prajurit. kita bagi dalam 20 kelompok yang akan melakukan lomba mulai dari perwira hingga prajurit baru," ujar Mayor Infanteri Abraham Pandjaitan M.SS, Komandan Batalyon 22 Grup-2 Kopassus di Kartasura, Sabtu (13/8). 

juga ada lomba memasak ibu-ibu dari keluarga Batalyon 22 Manggala Yudha yang disimbolkan seolah seperti suasana dapur umum, untuk meneladani peranan wanita yang pada masa perang kemerdekaan Republik Indonesia dulu yang aktif mendukung perjuangan. Juga ada aksi perwira melayani, yakni para perwira memasak BBQ list kunin, yang lalu dibagikan untuk seluruh prajurit.  

“Selain itu dalam kegiatan Pekan Juang 45 Batalyon 22 Manggala Yudha ini juga sekaligus meresmikan Musholla yang merupakan karya warga Batalyon-22 dan kebun batalyon Sindang Tentrem sebagai simbol untuk  mendukung ketahanan pangan kita,” tambah Mayor Abraham Pandjaitan. Acara peresmian Musholla dan kebun dilakukan oleh Bupati Sukoharjo Etik Suryani, 

Dikenal sebagai bagian dari korps baret merah pasukan elit Kopassus, Batalyon 22 Grup-2 Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD, merupakan batalyon bagian dari Grup 2 Kopassus TNI AD, berkedudukan di Solo. Batalyon 22 Kandang Menjangan merupakan satuan elit militer TNI AD yang telah berperan di berbagai pertempuran dan penugasan di tanah air maupun di luar negeri. 

“Sebagai satuan pasukan khusus, kami merupakan batalyon yang membawahi detasemen-detasemen yang bidang tugasnya menyelesaikan tugas-tugas strategis yang diamanatkan negara sebagai pasukan pertama maupun yang terakhir di medan pertempuran. Masing-masing anggota telah menyelesaikan pendidikan khususnya sesuai spesialisasi dalam militer,” kata Mayor Inf Abraham Pandjaitan yang juga cucu dari pahlawan nasional Mayjen DI Pandjaitan.

Pekan Juang 45 selain ditujukan oleh para personel sendiri, dalam mengisi bulan kemerdekaan Republik Indonesia, Batalyon 22 di Kesatrian Kandang Menjangan Solo, juga melakukan sejumlah kegiatan bakti sosial dan lomba-lomba di desa-desa binaan sekitar kompleks Batalyon, seperti lomba memancing. 

Mayor Infanteri Abraham Pandjaitan dalam pidatonya di depan para anak buah dan keluarganya menekankan dan mengingatkan untuk meneladani kepemimpinan Jenderal Sudirman pada masa perang Kemerdekaan. Dimana saat banyak tantangan perjuangan fisik dari eksternal maupun internal, dan di tengah kondisi fisik sakit, beliau tetap teguh terus berjuang menegakkan Republik melalui perang gerilya dan diplomasi. 

Dari karakter kepemimpinan sang kakek, Mayjend DI Pandjaitan, Abraham Pandjaitan, meneladani pentingnya keteguhan sikap di dalam perjuangan dan menjalankan tugas meskipun di tengah tekanan situasi yang sangat sulit.