Seorang pekerja Proyek Bendungan Jragung di Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang, tewas setelah terseret aliran sungai di Desa Kedung Glatik, Rabu (06/02).
- Jembatan Penghubung Dua Dusun Di Salatiga Putus: Satu Tewas, Dua Luka Ringan
- Polisi Selidiki Dugaan Bunuh Diri Mahasiswi Program Spesialis Anestesi Undip
- Gubernur Jateng Pastikan Pengecekan Keamanan Jalur Kereta Segera Tuntas
Baca Juga
Korban dikenali sebagai Rudal Ricky Sihombing (42) warga Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Korban diduga terseret arus sungai di Desa Kedung Glatik saat melintas di Jembatan Pelangi dalam perjalanannya pulang ke rumah.
Penemuan jenazah korban sempat menggegerkan Warga Dusun Sapen, Desa Candirejo Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang.
Kapolres Semarang AKBP Achmad Oka Mahendra mengatakan, saat ditemukan, di tubuh jenazah tidak ditemukan identitas atau tanda pengenal lainnya.
Orang nomor satu di Mapolres Semarang ini membeberkan kronologinya.
"Kejadian diketahui pertama kali oleh seorang warga bernama Ismail (50). Bersama warga, jenazah tanpa identitas ini dievakuasi ke salah satu rumah warga setempat," ungkap Oka.
Korban ditemukan terlilit ranting dan lumpur dan hanyut terbawa arus sungai yang berada di belakang pekarangan rumah Ismail. Sejak sore hari, sebagian besar wilayah Kabupaten Semarang diguyur hujan dengan intensitas cukup deras.
Disisi lain Kapolsek Bergas AKP Wahyono, didampingi Kanit Reskrim Polsek Bergas Aiptu Rumi, menyampaikan bahwa, setelah dilakukan penyelidikan dan meminta keterangan warga di sekitar lokasi, identitas korban dapat diketahui.
"Setelah dilakukan pemeriksaan di TKP dan menggali keterangan warga sekitar, korban diketahui merupakan pekerja proyek Bendungan Jragung sebagai Operator Excavator," terang AKP Wahyono.
Kapolsek kembali menjelaskan bahwa identitas korban tersebut dikuatkan oleh keterangan saksi di lokasi Proyek, Zeki (39). Saksi, yang merupakan rekan korban, sempat memperingatkan untuk tidak pulang dan berteduh di mess proyek karena cuaca hujan deras.
Namun, korban tetap memaksa pulang dengan mengendarai sepeda motor merk Yamaha Vega.
Beberapa waktu kemudian pihak proyek menerima laporan bahwa ditemukan jenazah oleh warga Sapen Desa Candirejo. Jenazah tersebut diduga pekerja proyek.
"Zeki, yang juga berposisi sebagai Safety Officer datang ke lokasi, membenarkan bahwa korban merupakan pegawai di tempatnya bekerja," tambah Kapolsek.
Jenazah langsung dibawa ke RSUD. dr. Gondo Suwarno Ungaran oleh unit Indonesian Automatic Finger Print Identification System (Inafis) Polres Semarang untuk dilakukan visum luar.
Keterangan dari dr. Windi Artanti yang didampingi unit Inafis menyebutkan bahwa korban meninggal karena benturan, diantaranya pada pelipis kanan, hidung, bahu dan paha kanan, serta indikasi korban tenggelam.
Sesuai dengan penjelasan dari pihak tenaga kesehatan, istri korban langsung membawa jenazah ke kontrakannya di daerah Wonorejo Kecamatan Pringapus.
Istri korban menerima kondisi meninggalnya korban sebagai kecelakaan dan menolak dilakukan otopsi dengan membuat surat pernyataan menolak autopsi dengan tanda tangan di atas meterai.
"Untuk kendaraan yang digunakan korban, hingga saat ini masih dalam proses pencarian," jelas AKP Wahyono.
Pihaknya juga menyampaikan kepada pihak proyek maupun warga sekitar aliran sungai di wilayah Bergas maupun Pringapus untuk selalu waspada terlebih saat meningkatnya debit air pada waktu hujan turun.
- Wanita Tewas Ditemukan Mengambang Di Pesisir Tambak Lorok
- Tim SAR Temukan Pencari Ikan Yang Hanyut Dan Hilang 24 Jam Di BKT Semarang
- Pemutakhiran: Satu Anak Yang Tenggelam Di Sungai Glugu Akhirnya Ditemukan