Robi (18) warga Babakan, Kabupaten Cirebon, tersangka pembunuhan sales makanan burung pada hari Rabu (29/8) lalu tidak menyangka dirinya bisa ditangkap secepat itu, padahal usai membunuh langsung kabur ke terminal Terboyo. Dia berpikir dengan modal uang Rp.97 ribu dan dua HP milik korban dapat langsung kabur ke kampung halamanya. Sialnya bus yang akan membawanya ke Cirebon baru datang pada pukul 11.00.
- 3 Saksi Kasus Suap Bupati Bengkulu Selatan Mangkir
- Juliari Batubara Divonis 12 Tahun Penjara
- Empat Siswa SD di Pekalongan Dicabuli Guru
Baca Juga
"Saya tidak menyangka polisi sudah mengepung saya saat berada dalam agen bus di terminal Terboyo. Kebetulan bus dengan rute Cirebon adanya siang hari," ungkap Robi dihadapan Kapolrestabes Semarang saat rilis kasus, Jum'at (31/8).
Dengan wajah tak berdosa, Robi bercerita bahwa setelah memastikan korban tidak bernyawa, pemuda yang sudah satu tahun bejualan empek-empek ini sengaja mengambil uang dan dua HP milik korban.
"Uangnya saya belikan tiket Rp.70 ribu, sedang HP Nokia rencananya akan saya jual sesampainya di Cirebon, sedang yang Android akan saya pakai sendiri," ujarnya.
Nasi sudah menjadi bubur, kini Robi harus mempertanggungjawabkan perbuatanya. Dengan suara lemah dia mengaku menyesal telah melakukan pembunuhan.
"Saya menyesal Pak, kalau ingat pas saya bunuh saya kasihan juga, udah dua hari ini saya terbayang wajah korban," ujarnya lirih.
- Tren Naik, Dalam Lima Bulan ada 12 Kekerasan Seksual pada Anak di Batang
- Polres Batang Bekuk Tiga Pencuri Spesialis Bobol Rumah
- Pergoki Maling Saat Beraksi, Seorang Kepala Sekolah di Grobogan Kepalanya Bocor Akibat Dihantam Tang Gegep