Pemerintah Kabupaten Batang mendapat bantuan kedelai impor 1.000 Kilogram atau 1 ton dari Dinas Ketahanan Pangan (Dishanpan) Jawa Tengah. Bantuan itu dalam rangka menstabilkan harga kedelai yang naik.
- Peserta Usia 56 Tahun Bisa Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan, Secara Online Hanya 15 Menit
- Starlink: Berkah Atau Kutukan Untuk Pengusaha Indonesia?
- Pemkab Blora Tancap Gas Dukung Pembentukan Koperasi Merah Putih
Baca Juga
"Satu ton itu untuk 100 perajin, di Kabupaten Batang ada 130 perajin, nantinya kami tetap menyeleksi agar tepat sasaran,” kata Kepala Bidang Ketahanan Pangan, Dinas Pangan dan Pertanian (Dispaperta) Batang, Dewi Wuriyanti, Rabu (16/11).
Ia mengatakan bantuan kepada perajin tempe tahu yang tidak tergabung dalam Koperasi Perajin Tempe. Pihaknya akan segera menyusun jadwal untuk pendistribusian bantuan.
Bantuan kedelai impor sudah dalam bentuk kemasan plastik. Masing-masing kemasan memiliki berat 2 Kilogram.
“Harga kedelai terus meningkat sejak awal tahun. Pada awal tahun sekitar Rp 12.500. Dan sekarang mencapai Rp13.800,” sebutnya.
Dewi menyebut para perajin tempe tahu selalu terkena dampak harga kedelai. Sebab hingga saat ini tidak ada aturan tentang Harga Eceran Tertinggi untuk kedelai.
- Lima Tahun Berturut-turut Kelola Jam Kerja Selamat, Pertamina Jawa Bagian Tengah Raih Penghargaan Soebroto Award 2021
- Stok Pangan Jelang Ramadhan di Jateng Dipastikan Aman
- Fasilitas Keringanan PPN DTP Turut Dorong Penjualan Properti di Jawa Tengah