Pemerintah Kabupaten Tegal bersama Alfamart melatih puluhan ibu-ibu cara mengolah sampah jadi barang bernilai ekonomis turut menyemarakkan Hari Peduli Sampah Nasional.
- Makanan Rumahan ala Jepang untuk Pecinta Kuliner Semarang
- Asoka Resto Hotel Grasia Semarang Tawarkan Hidangkan Pilihan Menu Nusantara Lengkap
- Galaxy Z Fold6, Bikin Kerja Mudah dan Praktis
Baca Juga
Selain itu, juga ada lomba kerajinan tangan dari bahan bekas di lokasi hijau Bumdes Pandawa Resto Karangcengis, Desa Penusupan Kabupaten Tegal.
Materi pelatihan antara lain mengubah sampah jadi kompos, Membuat Tas dari bekas tutup botol dan kerajinan kerajinan lainya yang tentunya di buat dari bahan bekas.
"Kami sebagai ibu-ibu yang tiap hari mengurus logistik rumah tangga, ikut pelatihan ini jadi ngerti barang mana yang masih bisa didaur ulang atau bagaimana cara bijak olah sampah," kata seorang peserta Antiningsih, Jumat (22/2)
Branch Manager PT Sumber Alfaria Trijaya tbk (Alfamart) Cabang Tegal, Andy Prastijono, menyatakan, kegiatan digagas Alfamart ini adalah bentuk CSR Alfamart di bidang lingkungan.
"Sejalan juga dengan tema HPSN 2024 Atasi Sampah Plastik dengan Cara Produktif, tentu tepat untuk berikan pelatihan ini bagi para peserta dengan harapan bisa dilakukan kembali di kesehariannya," jelasnya.
Pihaknya jug memberikan bantuan bak/ tempat sampah bagi lingkungan. Hal itu bagai bagian dari komitmennya untuk mendorong praktik pembuangan sampah yang benar.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Tegal Muchtar Mawardi mengapresiasi kegiatan itu.
Melalui lokakarya dan demonstrasi interaktif, para peserta mempelajari teknik-teknik inovatif untuk mendaur ulang berbagai jenis sampah.
"Sehingga mengurangi dampak lingkungan dan menumbuhkan pola pikir ekonomi sirkular," jelasnya.
Ia berharap inisiatif itu dapat menjadi contoh bagi perusahaan-perusahaan lain untuk turut serta dalam upaya perlindungan lingkungan hidup.
- Wanna One Dikonfirmasi Reuni di MAMA 2021
- SANS Hotel Dinaungi RedDoorz Hadir di Kota Semarang
- Kejutan Ultah Ke-73 Dalang Ki Anom Suroto, Optimis Seni Pertunjukan Wayang Kulit Tetap Eksis