Pemkot Semarang Dorong UMKM Untuk Dodolan Munggah Kelas Melalui Toko Mbak Ita

Pemerintah Kota Semarang mendorong UMKM untuk bisa naik kelas dalam melakukan penjualan.


Pemerintah Kota Semarang mendorong UMKM untuk bisa naik kelas dalam melakukan penjualan.

Tagline "Dodolan Munggah Kelas" yang diusung Wakil Wali Kota Semarang, Hevearita G. Rahayu diperuntukkan bagi UMKM untuk bisa berkembang dan lebih maju ke kancah nasional dan internasional.

Mbak Ita, sapaan akrabnya, membuat lapak khusus untuk mempromosikan dagangan pelaku UMKM dengan nama Toko Mbak Ita.

Bekerjasama dengan BNI, Toko Mbak Ita resmi dilaunching di gedung Weeskamer, Kota Lama, dalam acara UKM Semarang Go Global yang diadakan oleh BNI, Jumat (19/3/2021).

"Saya mempunyai ide untuk membuat endorse atau promosi bagi pelakuUMKM dengan nama Toko Mbak Ita yang nantinya akan dibantu untuk membuat platform ini lebih bagus dengan kurasi dari saya sendiri dan nanti jika memenuhi kriteria akan dibantu oleh BNI untuk permodalan usaha," jelas Mbak Ita, Jumat (19/3).

Toko Mbak Ita nantinya akan mewadahi UMKM Kota Semarang untuk bisa memajang dagangannya di platform miliknya untuk bisa dipromosikan secara gratis.

Mbak Ita melihat pelaku usaha yang sudah rindu untuk berjualan kembali, namun saat ini terkendala dengan pemasaran karena adanya pandemi Covid-19.

Dirinya berharap dengan adanya Toko Mbak Ita, pelaku UMKM bisa kembali bangkit dengan bantuan promosi cuma-cuma secara online.

"Para pelaku UMKM ini sudah sangat rindu bisa berjualan lagi namun karena pandemi ini ekonomi juga menurun, tapi memang saat ini perlahanekonomi sudah mulai bangkit dan nantinya akan di support BNI semoga Toko Mbak Ita ini bisa membantu UMKM," imbuhnya.

Dalam platform digital miliknya, ke depan akan ada minimal 2000 UMKM yang bisa bergabung dan memajang dagangannya.

Mbak Ita menegaskan, mulai saat ini dirinya menerima endorse dari pelaku UMKM dengan syarat dan ketentuan yang bisa di lihat melalui website tombakita.id.

"Persyaratan bisa langsung lihat ditombakita.iduntuk penginputan bisa kita beri ID nya tapi untuk endorse nanti kita akan berikan jadwalnya, karena kalau kerajinan bisa ditinggal tapi jika makanan basah harus ada waktu khusus untuk foto," terangnya.

Karena Toko Mbak Ita bukan merupakan market place, hanya tempat berpromosi saja, untuk itu Toko Mbak Ita bekerjasama dengan BNI yang nantinya UMKM dari Toko Mbak Ita bisa masuk kedalam E Commerce melalui BNI.

"Nantinya Toko Mbak Ita akan di link-kan dengan E Commerce seperti Shoopedan lain-lain dan otomatis dengan masuk ke Toko Mbak Ita akan bisa terpromosikan ke semua market place," tuturnya.

Sementara itu, Wakil Direktur Utama BNI, Ade Sulistyowati mengatakan, BNI yang memiliki program pemberdayaan masyarakat dan UMKM menyambut baik adanya Toko Mbak Ita.

Dari sini, nantinya data pelaku UMKM bisa masuk dan pihak BNI akan lebih mudah memantau dan membantu terkait permodalan dan pemasaran secara digital.

"BNI melakukan pemberdayaan bagi masyarakat salah satunya UMKM yang ada di Kota Semarang, jadi kita membantu tentang kesulitan yang di hadapiUMKM sepertipermodalan dengan menyalurkan KUR, membantu UMKM untuk berjualan secara digital karena di era saat ini semuanya serba online," jelas Ade.

Nantinya UMKM yang dagangannya sudah dikurasi di Toko Mbak Ita, akan bisa menjadi mercant BNI yang akan mendapat banyak keuntungan.

Keuntungan yang didapat salah satunya, barang dagangan pelaku UMKM bisa di pajang dikantor cabang BNI yang ada di enam cabang diluar negeri.

"Di Toko Mbak Ita ini nantinyaUMKM akan menjadi mercant bank karena dengan digitalisasi bisa dikembangkan dengan E commerce dan akan lebih luas penjualannya, jadi Pemkot sebagai pendampingan, Pebankan dengan bantuan permodalan. Yang sudah menjadi nasabah BNI bisa menjadi mercant BNI yakni bisa memudahkan untuk menambah marketplace, sistem pembayaran dan bisa jadi agen bank," pungkasnya.