Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Batang, Suprapto menyebut sekitar 68 persen peserta Balai Latihan Kerja (BLK) diterima kerja.
- Ketua DPR: Naiknya Dolar AS Nggak Bakal Bunuh Ekonomi Kita
- Semen Gresik Dorong Kemandirian Kelompok Difabel Blora Mustika dengan Pelatihan dan Prasarana Membatik
- Pemprov Jateng Jadi Inisiator Mimpi UMKM Tembus Ekspor
Baca Juga
Angka itu berdasarkan penelusurannya pada peserta BLK milik pemkab. "Data yang kami terima, 68 persen langsung diterima kerja. Sisanya, banyak yang keluar daerah," katanya usai menutup pelatihan, Selasa (5/7).
Ia mengatakan, tingkat penerimaan kerja BLK swasta jauh lebih besar. Data yang dihimpunya, dari 1.024 peserta, sejumlah 98 persen diterima kerja.
Suprapto mengatakan tidak heran dengan angka BLK swasta. Sebab, banyak BLK swasta yang sudah bekerja sama dengan para pencari kerja.
Di sisi lain, ia menyampaikan bahwa Kabupaten Batang membutuhkan banyak tenaga kerja. Apalagi saat Kawasan Industri Terpadu Batang mulai beroopersi.
"Dalam 10 tahun, kita butuh 280 ribu pekerja. Sedangkan data angka pengangguran yang kami miliki saat ini sekitar 28 ribu, masih banyak," ujarnya.
Suprapto mengatakan bahwa hal yang paling penting bagi para penyedia kerja adalah etos kerja. Terkadang, para pencari kerja lebih suka mencari anak perantauan dibanding warga lokal.
Ia mencontohkan warga perantauan punya etos kerja yang bagus. Menurutnya hal itu patut dicontoh.
"Ada yang asli sini kerja beberapa bulan terus berhenti. Lalu beberapa bulan berikutnya minta kerja lagi," ucapnya.
Ia mengatakan etos kerjo itu penting. Sedangkan keterampilan bisa diasah terus.
- Hanya 15 Persen Peserta BLK yang Buka Usaha
- Desa Rawan Bencana di Demak Dirikan Posko Siaga
- Usulan UMK Batang 2022 Capai Rp2.132.535