Pemkot Semarang Minta Penggunaan Logo SHIELD Jangan Dipermasalahkan Lagi

Dinas Penataan Ruang (Distaru) Kota Semarang meminta penggunaan logo SHIELD (Spatial Holistic Integrated Environment and Land Division) tidak perlu dipermasalahkan lagi.


Pasalnya, usai menerima kritikan karena dianggap mirip milik Marvel Studio segera diganti.

"Apalagi ini kita menggunakan IT, bukan kita nggak pengen pakai bahasa Indonesia. Tapi agar mudah dipahami secara internasional," kata Plt Kepala Dinas Penataan Ruang (Distaru) Kota Semarang, M. Irwansyah, Jumat (8/4). 

Dia menekankan, SHIELD adalah sebuah ruangan yang dimiliki oleh Pemkot Semarang. Penggunaan kependekan SHIELD juga karena lebih memudahkan untuk menyebut ruangan tersebut dan akan mudah dipahami secara internasional. 

"Saya memang tidak mengikuti film, namun karena mendapatkan kritik kita akan ganti dengan logo yang lebih pas," kata Irwansyah. 

Dia menerangkan, penggunaan logo tersebut juga bukan tanpa makna. Logo tersebut menggambarkan Distaru menjadi sebuah perisai akan mengawasi pembangunan di Kota Semarang dan terus disesuaikan dengan penataan ruang. Sedangkan burung elang sebagai simbol untuk mengawasi segala pembangunan yang ada.

"Tujuan lainnya adalah untuk membentengi Kota Semarang dimana pembangunan yang dilakukan bisa support ke pertumbuhan ekononomi, menggunakan peta digital untuk dasar pembangunan," jelasnya.

Peta digital ini, lanjut Irwansyah, akan digunakan untuk melakukan rencana pembangunan seperti jembatan, waduk hingga embung dengan menggunakan teknologi digital. Nantinya rencana pembangunan tersebut akan bisa dilihat secara visual dan manfaat kedepannya.

"Kita ingin membangun infastruktur untuk meningkatkan citra kota, bukan standart saja. Sesuai arahan Pak Wali, ingin Semarang jadi tujuan wisata, dan hidup dari wisata. Jadi infastruktur yang kita bangun harus sesuai estetika untuk menarik wisatawan," tuturnya.

Bahkan dengan adanya studio digital ini, proyek Simpang Lima Underground, misalnya, bisa dilihat secara langsung. Tak hanya itu, pemerintah pusat juga sudah merencanakan proyek tersebut sebagai proyek strategi nasional.

"Teman-teman pusat sudah menghubungi kita untuk berkolaboari mengembangkan teknologi ini, dari luar juga untuk diaplikasikan ke daerah lain. Manfaat lainnya misalnya, kita nggak perlu studi banding ke luar negeri, dengan melihat apa yang ingin kita bangun melalui digital," tandasnya.