Pemkot Semarang Punya Bus Wisata Listrik Seharga Rp5,1 Miliar

Pemerintah Kota Semarang memiliki bus wisata yang menggunakan energi listrik yang dipesan dari Karoseri PT Karya Anak Bangsa pabrikan dari Mobil Anak Bangsa (MAB).


Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi menerima langsung bus wisata yang sudah dipesan Pemkot Semarang sejak setahun lalu, di Halaman Balaikota Semarang, Jumat (12/8). Bus berjenis kendaraan angkutan umum yang memiliki kapasitas 45 penumpang ini menghabiskan anggaran dari APBD sebesar Rp5,1 miliar.

"Anggaran Rp5,1 miliar, harga armadanya sendiri Rp4,5 miliar dan sisanya untuk charger atau pengisi daya," kata Hendi sapaan akrabnya, usai mencoba bus listrik dari Balaikota dan kembali ke Balaikota kembali.

Wali Kota Hendi mengatakan, bus akan dimanfaatkan untuk kegiatan pariwisata berkeliling kota baik untuk wisatawan lokal maupun mancanegara. Bahkan komunitas atau masyarakat dapat meminjam bus tersebut untuk keperluan dalam kota juga dipersilakan.

Hendi mengatakan, pengadaan bus listrik ini adalah sebuah upaya untuk mengurangi polusi udara dengan menggunakan kendaraan dengan energi baru terbarukan. 

Hendi menyampaikan komponen bus listrik ini 40 persen adalah komponen lokal bahkan bus tersebut dilengkapi artificial intelegence. Selain itu ada kamera bisa memonitor supir dan penumpang dan juga kamera yang berada diluar bus yang akan membuat keamanan bus lebih tinggi.

"Bus ini dikasih stiker wistara. Ini artinya Kota Semarang sebagai kota sehat. Indikatornya, kami berkomitmen terhadap lingkungan, termasuk memakai kendaraan ramah lingkungan," bebernya. 

Selain itu, Pemkot Semarang juga telah menganggarkan untuk pembelian bus dengan ukuran medium yang menggunakan APBD perubahan tahun 2022. Tak hanya itu, Pemkot juga akan menganggarkan pembelian beberapa mobil patroli listrik untuk Dinas Perhubungan pada tahun 2023.

"Harapan saya ini sebuah gerakan yang tidak hanya di pemkot saja. Teman-teman yang mau beli kendaraan bisa mulai membeli kendaraan yang efisien dan menggunakan tenaga listrik," ucapnya. 

Hendi mengatakan nantinya kendaraan yang ada di lingkungan Pemkot Semarang juga rencananya akan beralih menjadi kendaraan listrik yang memang lebih ramah lingkungan. Tapi, Hendi menyebut jika hal tersebut masih akan melihat anggaran APBD Kota Semarang.

Harapannya dengan semakin banyaknya kendaraan listrik yang ada di Kota Semarang maka tidak menutup kemungkinan akan dibangun stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU).

"Sebulan yang lalu kami audiensi dengan migas akan mengeluarkan SPKLU di Balai kota. Busnya belum datang jadi belum diajukan. Tapi, beliau punya rencana itu," tuturnya. 

Sementara itu, Direktur Utama PT MAB, Kelik Irwantono menyampaikan, bus listrik yang dipesan oleh Pemkot Semarang ini memiliki kapasitas baterai 315 kilowatt hour (KWh), dengan jarak tempuh mencapai 250 kilometer untuk satu kali pengisian daya.

Ia mengatakan, bus dengan panjang 12 meter ini adalah kendaraan yang sangat efisien. Pasalnya dari segi sparepart, bus ini hanya menggunakan puluhan sparepart membuat perawatan sangat mudah. Bus ini tidak perlu ada penggantian oli, hanya cukup menyemprot bagian kotor untuk dibersihkan.

"Bus ini sangat efisien dibanding bus yang menggunakan solar. Bahkan perbandingannya sepertiga dari bus konvensional," ujarnya.

Sementara untuk alat pengaman, bus ini dilengkapi fasilitas penunjang keamanan seperti alat pemadam kebakaran, pemecah kaca, kamera dan lainnya.