Surakarta - Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Kota Surakarta sukses menggelar uji publik Pasangan Calon (paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta periode 2025-2030.
- Pj Bupati Bersama Sekda Dan OPD Bersilaturahmi Kepada Bupati Dan Wakil Bupati Karanganyar Terpilih
- KPU Kota Semarang: Kami Sudah Sampaikan Hasil Ke KPU Provinsi Jawa Tengah Dan Tunggu Jika Ada Tuntutan Ke MK Baru Penetapan
- Partisipasi Warga Pati Pada Pilkada Anjlok Dibanding Pileg dan Pilpres
Baca Juga
Dimana Pemuda Muhammadiyah untuk turut aktif dalam menjalankan prinsip-prinsip politik kebangsaan melalui forum edukatif.
Ketua Panitia, Moh. Indra Bangsawan sebut kegiatan yang menghadirkan dua pasangan calon di dua sesi yang berbeda (sian dan malam). Event ini diharapkan dapat membantu masyarakat menentukan pilihan berdasarkan apa yang ditawarkan para paslon.
"Kami menjalankan peran sebagai pemuda yang bermanfaat bagi seluruh elemen masyarakat," papar Moh Indra, Rabu (16/10).
Uji publik sesi pertama digelar pada pukul 08.00 sampai dengan pukul 12.00 WIB. Paslon 1 Teguh Prasetyo dan Bambang Nugroho (Gage) hadir pada sesi tersebut.
Para Guru Besar UMS turut hadir dalam uji publik sebagai panelis. Panelis akan menanyakan tentang pandangan paslon terhadap isu demokrasi, pendidikan, ekonomi, dan kebudayaan.
Prof. Dr. Aidul Fitriaciada Azhari, menanyakan tentang demokrasi dan pemerintah daerah. Prof. Dr. M. Farid Wajdi menanyakan pemberdayaan ekonomi lokal. Pendidikan inklusif ditanyakan Rektor UMS, Prof. Dr. Sofyan Anif. Kebudayaan oleh Kyai Kusen, S.Ag.
Saat itu paslon Nomor Urut 1 Teguh Prakosa-Bambang Nugroho (Gage) menyampaikan orasi visi misinya. Ia berjanji mewujudkan Solo sebagai kota yang maju, nyaman, sejahtera, dan berbudaya jika terpilih pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak pada 27 November mendatang.
“Pendidikan merupakan kunci masa depan kota Surakarta yang lebih baik. Kota Surakarta dikenal sebagai salah satu pusat pendidikan yang cukup maju,” jelasnya.
Di sesi kedua uji publik, menghadirkan pasangan calon Nomor Urut 2 Respati Ardi dan Astrid Widayani.
Sesi kedua digelar pada pukul 19.30 - 22.00 WIB. Prof. Dr. Aidul Fitriaciada Azhari, menanyakan tentang demokrasi dan pemerintah daerah. Khafid Sirotuddin menanyakan pemberdayaan ekonomi lokal. Pendidikan Inklusif ditanyakan oleh Prof. Dr. Sabar Narimo, Kebudayaan oleh Kusen, S.Ag.,
Saat kesempatan pemaparan visi misi, Respati Ardi menyampaikan program PASTI yang merupakan singkatan dari Respati dan Astrid.
Program tersebut meliputi Pasti Sehat, Pasti Pintar, Pasti Kerja, Pasti Muda, dan Pasti Mendunia. Pasti Sehat meliputi posyandu plus, insentif bagi kader PKK dan Posyandu, mewujudkan lingkungan sehat, dan puskesmas plus.
Pasti pintar meliputi bea siswa pendidikan dan insentif bagi guru dan penamping PAUD. Pasti kerja meliputi rumah siap kerja, UMKM Center, dan insentif dan asuransi RT/RW.
Pasti Muda meliputi reaktivasi ruang publik, modernisasi taman kota, dan dukungan bagi program karang taruna dan forum. Pasti mendunia terkait dengan event dan investasi serta diplomasi budaya internasional.
“Terkait dengan pendidikan, kita akan menghapus zonasi dan memberlakukan kembali NEM. Sekolah harus menciptakan kompetisi agar menghasilkan generasi yang cerdas dan berkualitas. Kita akan membuat UMKM Center. Event-event sering dihadirkan di Solo sehingga UMKM laris,” pungkas Respati Ardi.
- Polres PurbaIingga Gelar Doa Bersama Agar Terhindar Dari Bencana Alam
- RSUD Dr Soetrasno Rembang Raih Penghargaan Wilayah Bebas Korupsi
- BPJS Kesehatan Berikan Sosialisasi Program JKN Kepada Penyandang Disabilitas