Ribuan Keluarga Besar Pemuda Pancasila Karanganyar gelar koordinasi dan konsolidasi di Gedung Teater Karanganyar, Sabtu (14/09) malam.
- BEM STIMIK Tunas Bangsa Banjarnegara Ajak Masyarakat Tolak Hasil Revisi UU TNI, Kepolisian, Dan Kejaksaan
- Patuh Instruksi Megawati, Bupati Karanganyar Tunda Retret Kepala Daerah PDI-P
- Setyo Sukarno Guru Panutan Warga Wonogiri, Jabat Bupati
Baca Juga
Ketua Majelis Pimpinan Cabang Pemuda Pancasila (MPC PP) Karanganyar, Disa Ageng Aliven, sebut malam ini sekaligus sebagai ajang silaturahmi anggota Pemuda Pancasila Karanganyar.
"Kita kumpul-kumpul, makan bareng, silaturahmi. 'Kan terakhir kita acara pas halal bihalal," jelas Disa.
Disa menambahkan terkait dinamika politik dimana saat ini ada dua pasangan calon yang akan berkontestasi dalam Pilkada Karanganyar, maka komitmen dari awal Pemuda Pancasila adalah akan mengambil sikap netral.
Terkait dunia politik, Pemuda Pancasila yang memiliki semboyan Sekali Layar Terkembang, Surut Kita Berpantang justru memberikan kebebasan anggotanya untuk menggunakan hak pilihnya sesuai keinginan mereka.
"Kita tidak memasung hak politik teman-teman Pemuda Pancasila. Namun dalam koridor organisasi tetap menjaga integritas. Pemuda Pancasila tetap netral," tegas Disa.
Memasuki masa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Pemuda Pancasila (PP) Karanganyar juga menjadi incaran bagi kandidat bakal calon untuk meraih dukungan suara.
Sampai saat ini di Karanganyar anggota Pemuda Pancasila yang memiliki kartu tanda anggota (KTA) mencapai 4.900 orang. Mereka tersebar hingga ke berbagai wilayah di Karanganyar.
Namun, Pemuda Pancasila bukan organisasi politik dan tidak berafiliasi pada partai politik (parpol) tertentu. Pemuda Pancasila juga tidak masuk ke dalam politik praktis. Pemuda Pancasila juga tidak dibawah partai politik apa pun.
Sementara itu Ketua Bidang Sarana Prasarana Majelis Pimpinan Nasional Pemuda Pancasila (MPN PP), Paryono juga menyatakan sikap Pemuda Pancasila dan politik adalah netral.
Dirinya tidak menampik jika Pemuda Pancasila dengan ribuan anggota merupakan 'sesuatu yang seksi dan banyak didekati bakal calon yang maju dalam pilkada.
"Pemuda Pancasila tidak kemana-mana, karena ada di mana-mana," jelas Paryono.
Meski tidak bersikap netral dan berpihak pada satu calon, namun Pemuda Pancasila akan menjadi mitra dalam pemerintah.
"Bahkan Pemuda Pancasila tidak akan ragu mengkritik jika pemerintah dianggap menyimpang dari komitmen terhadap kepentingan rakyat," pungkasnya.
- Transparansi Dan Hak Anak Jadi Fokus Pemkab Purbalingga Dalam 4 Raperda Penting
- Manfaatkanlah! Pemerintah Jateng Hapus Denda Pajak Kendaraan Dan Gratiskan Denda
- Bupati Salurkan Bantuan Beras Baznas Sukoharjo Untuk Eks Karyawan Sritex